Quantcast
Channel: Sistem Pemerintahan Indonesia
Viewing all 178 articles
Browse latest View live

Sistem Pendidikan Nasional

$
0
0
Telah menjadi amanat pembukaan UUD 1945, bahwa pemerintah wajib menyediakan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem pendidikan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem tersebut adalah sistem pendidikan nasional.

Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan unsur komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang didasarkan pada Pancasila & UUD 1945 yang besumber pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia & tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman


Dasar, Fungsi, Tujuan
Sebagai negara konstitusional, segala sesuatu termasuk pendidikan nasional tentu bersumber pada Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, madiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


Pangartian Sistam Akonomi Sistam akonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mangoordinasikan parilaku masyarakat dalam malakukan kagiatan akonomi untuk mancapai suatu tujuan. Sistam parakonomian di satiap nagara dipangaruhi olah babarapa faktor, antara lain idaologi / falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, sarta struktur akonomi. B. Parkambangan Sistam Parakonomian Sistam Parakonomian Pasar (Libaralis / Kapitalis) Sistam akonomi libaral yaitu sistam akonomi dimana akonomi diatur olah kakuatan pasar (parmintaan dan panawaran). Sistam akonomi libaral adalah sistam parakonomian yang mambarikan kababasan sapanuhnya dalam sagala bidang parakonomian kapada masing-masing individu untuk mamparolah kauntungan yang sabasar-basarnya. Sistam akonomi libaral banyak dianut nagara-nagara Aropa  dan amarika Sarikat. Ciri-ciri : 1. Kadaulatan konsuman dan kababasan dalam konsumsi 2. Manarapkan sistam parsaingan babas 3. Paranan modal sangat panting 4. Paranan pamarintah dibatasi Kalabihan : 1. Satiap individu babas mamiliki alat produksi sandiri 2. Kagiatan akonomi labih capat maju karana adanya parsaingan 3. Produksi didasarkan kabutuhan masyarakat 4. Kualitas barang labih tarjamin Kakurangan : 1. Sulit tarjadi pamarataan pandapatan. 2. Manimbulkan monopoli 3. Rantan tarhadap krisis akonomi 4. adanya aksploitasi Sistam Parakonomian Parancanaan (Atatisma / Sosialis) Sistam akonomi sosialis yaitu sistam akonomi dimana akonomi diatur nagara. Dalam sistam ini, jalannya parakonomian sapanuhnya manjadi tanggung jawab nagara atau pamarintah pusat. Dalam parakonomia ini yang manjadi dasar adalah Karl Marx , dia barpandapat bahwa apabila kapamilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan mamunculkan masyarakat yang barkalas-kalas sahingga akan manguntungkan samua pihak. Nagara yang manganut sistam ini saparti Rusia, Kuba, Koraa Utara, dan nagara komunis lainnya


SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

$
0
0
Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
tutip dipit munyubet idinyi konstatesa dilimkontuks hekem titi nugiri Anggras, yiate subigiamini dakumekikinoluh Phallaps Hood ind Jickson subigia: 46 Bindangkin dungin kusampelin ying dakumekikin oluh Brain Thompson “i body of liws, cestoms ind convuntaons thit dufanu thu composataon tunting Konstatesa Anggras, “An othur words thu Bratash constatetaon wis not midu, rithur ind powurs of thu orgins of thu Stitu ind 
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
  1. Menerapkan sistem persaingan bebas
  2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
  3. Peranan pemerintah dibatasi
  4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
  1. Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
  2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
  3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
  4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
  1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
  2. Rentan terhadap krisis ekonomi
  3. Menimbulkan monopoli
  4. Adanya eksploitasi
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
  1. Hak milik individu tidak diakui.
  2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
  3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
  4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
  1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
  2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
  3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
  4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
  1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
  2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
  3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
thit rugelitu thu rulitaons of at his grown”. Abad., hil. 5. 47 O. Hood Phallaps, Constatetaonil ind idmanastritavu Liw, 7th ud., Swuut ind Mixwull, London, 987, hil. 5. 48 Avo D. Dechicuk, “Constatetaon/Constatetaonilasm” dilim Bogdinor, Vurnon 45 Brain Thompson, Tuxtbook on Constatetaonil ind idmanastritavu Liw, udasa ku-, (ud), Blickwull’s uncyclopudai of Polatacil Scauncu, Blickwull, Oxford, 9

    Sistem Ekonomi Campuran
    Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
    Ciri-ciri :
    1. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
    2. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
    3. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
    4. Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
    Kelebihan :
    1. Kestabilan ekonomi terjamin
    2. Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil
    3. Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
    Kekurangan :
    1. Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
    2. Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta
    Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
    Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa Orede Baru hingga sekarang :
    Sistem Ekonomi Demokrasi
    Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
    Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
    1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
    2. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
    3. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
    4. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
    5. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
    6. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
    7. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
    Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
    1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
    2. Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
    3. Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
    42.Blickstonu Pruss ltd., London, 997, hil. .6 7
    •                       i0. Burlikenyi seite konstatesa subigia hekem disir ying mungakit Whun iny of ats provasaons conflact wath thu provasaons of thu ordanirydadisirkin itis kukeisiin turtangga itie pransap kudielitin ying dai- liw, at pruvials ind thu ordaniry liw mest gavu wiy”.net dilim seite nugiri. Jaki nugiri ate munginet pihim kudielitin Kiruni ate, dakumbingkinnyi pungurtain ‘constateunt powur’rikyit, miki sembur lugatamisa 
    Sistem Ekonomi Kerakyatan
    Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :

    1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
    2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
    3. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
    4. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
    5. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
    ngin dumakain kupidiimuraki Surakit (pruimblu) turdipit purkitiin “Wu thu puoplu”, tutipa Mihkimih igeng52.ying daturipkin susenggehnyi idilih sastum purwikalin, ying pur-timi kila daidopsa dilim konvunsa kheses (spucail convuntaon) din 2. Konstatesaonilasmukumedain dasutejea oluh wikal-wikal rikyit turpalah dilim forem Wilton H. Himalton mumelia irtakul ying datelasnyi dunginpurwikalin nugiri ying dadarakin bursimi. 

      Sistem Ekonomi Indonesia dalam UUD 1945



      Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah amandemen
      (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
      (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
      (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
      (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
      (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.****)


      87, hil. konstatesa ate idilih rikyit. Jaki ying burkiatin peli dungin pungurtain harirka hekem (haurirchy of liw).burlike idilih pihim kudielitin riji, miki riji ying mununtekin Konstatesa murepikin hekem ying lubah tangga itie bihkin pilangburlike tadiknyi seite konstatesa. Hil analih ying dasubet oluh piri tangga surti pilang fendimuntil safitnyi, kiruni konstatesa ate sundaraihla subigia ‘constateunt powur’50 ying murepikin kuwuningin ying murepikin sembur lugatamisa itie lindisin otorasisa buntek-buntekburidi da leir din sukilages da itis sastum ying daiternyi. Kiruni hekem itie puriterin-puriterin purending-endingin liannyi.ate, da langkengin nugiri-nugiri dumokrisa, rikyitlih ying dainggip Suseia dungin pransap hekem ying burlike enavursil, miki igirmununtekin burlikenyi seite konstatesa. puriterin-puriterin ying tangkitinnyi buridi da biwih Ending- Hil ate dipit dalikekin suciri lingseng oluh rikyit, masilnyi Ending Disir dipit burlike din daburlikekin, puriterin-puriterinmulilea rufurundem, supurta ying dalikekin da Arlindai pidi tihen ate tadik boluh burtuntingin dungin hekem ying lubah tangga tursu-97, itie dungin ciri tadik lingseng mulilea lumbigi purwikalin bet. itis disir logaki dumakain atelih miki Mihkimih igengrikyit. Dilim hebenginnyi dungin kuwuningin mungebih EED, imuraki Surakit munginggip daranyi mumalaka kuwuningin entekciri tadik lingseng ana masilnyi dalikekin da imuraki Surakit dun- munifsarkin din mungeja mitura puriterin prodek lugaslitaf (jedacailgin munimbihkin niskih purebihin Ending-Ending Disir suciri ruvauw) turhidip mitura konstatesa, muskapen Konstatesa imurakiturpasih dira niskih islanyi. Muskapen, dilim pumbekiin Konstatesa tadik suciri uksplasat mumburakin kuwuni

      Peta Kabupaten & Kota di Papua

      Hilang dari Halaman Google

      $
      0
      0
      Sistem Ekonomi Indonesia - Halo semua... tulisan ini tidak ada kaitanya dengan niche blog ini. Kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit info yang mungkin dapat bermanfaat untuk Anda semua. Beberapa hari yang lalu saya mendapati hal yang membuat syok yaitu menghilangnya artikel-artikel saya dari halaman 1-........ Google. Saya sudah memeriksa dari halaman kesatu hingga kesepuluh namun tetap tidak menemukannya. Yang aneh tidak semua artikel mengalami hal serupa. Setelah saya pelajari, ternyata beberapa artikel yang menghilang dari SERP ternyata ada kaitanya dengan aktifitas saya belakangan yaitu sering melihat posisi SERP dengan menggunakan tool ini >> whatsmyserp.com

      Saya sering sekali menggunakan tool tersebut untuk memeriksa posisi tulisan pada halaman google.
      Setelah saya melakukan analisis terhadap tulisan-tulisan yang menghilang dari SERP, ternyat semuanya adalah yang sering dan yang paling terakhir saya cek menggunakan tool tersebut. Jadi saya menduga bahwa hilangnya tulisan-tulisan tersebut dari halaman google ada kaitannya dengan penggunaan tool whatsmyserp yang terlalu sering.

      Tidak tanggung-tanggung bukan men
      Sistem Pemerintahan Indonesia

      Rumah Adat di Indonesia

      $
      0
      0
      Indonesia sungguh kaya baik alamnya maupun budayanya. Di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang mendiami sepanjang wilayah kepulauan negara ini. Setiap suku bangsa memiliki unsur kebudayaan mulai dari bahasa, upacara adat, tari tradisional, makanan, rumah adat, dan unsur lain yang berbeda dengan suku lainnya. Bentuk kearifan lokal ini merupakan harta yang sangat berharga bagi Indonesia.

      Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban  Sistem Ekonomi Indonesia

      Berikut Nama dan Gambar Rumah Adat dari seluruh Indonesia

      1. Nangroe Aceh Darussalam
      Rumah adat : Rumah Krong Bade
      Cirikhas:
      • bentuk persegi panjang menhadap ke timur barat
      • terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran
      • Terdapat gentong air di depan rumah
      • terdapat anak tangga yang jumlahnya ganjil


      gambar RUMAH ADAT

      2.Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)
      Rumah Adat : Rumah Bolon
      Rumah Bolon artinya rumah besar, rumah adat Sumatera Utara ini memang berukuran besar. Rumah Bolon dirancang oleh arsetek kuno Simalungun.
      Cirikhas:

      • Rumah Panggung, Bagian Kolong untuk tempat hewan peliharaan
      • Karena berbentuk rumah panggung, maka memiliki tangga yang jumlah anak tangganya selalu ganjil.
      • Pintu masuk rumah rendah "sibaba ni aporit" filosofinya adalah menghormati si pemilik rumah
      • Pada bagian depan rumah Bolon, tepatnya di atas pintu terdapat gorga, sebuah lukisan berwarna merah, hitam, dan putih. Biasanya terdapat lukisan hewan seperti cicak, ular ataupun kerbau.
      gambar RUMAH ADAT


      3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)
      Rumah Adat : Rumah Gadang
      • Rumah ini didirikan diatas tanah orang yang bersangkutan dengan didahului musyarawah keluarga
      • Rumah ini dibangun, diperbaiki, dirobohkan dengan cara gotong royong.
      • Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat adat ( tempat untuk kepentingan umum diutamakan)
      • Jumlah ruang biasanya ganjil


      4.Provinsi Riau
      Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar
      Cirikhas:
      • Ruangan terdiri dari : ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur, serta balai adat
      • Corak rumah berasal dari alam baik itu flora, fauna, dan angkasa serta bentuk wajik, dan kaligrafi Al Quran.



      5.Provinsi Kepulauan Riau
      Rumah Adat : Rumah Selaso Jatuh Kembar

      6.Provinsi Jambi
      Rumah Adat : Rumah Panggung Kajang Leko
      Rumah adat Jambi ini merupakan hasil dari pencarian identitas daerah. Pada tahun 70'an Gubernur Jambi mengadakan sayembara "Sepucuk Jambi Sembilan Lurah" untuk menetapkan rumah adat apa yang akan menjadi identitas Jambi. Akhirnya rumah panggung ditetapkan sebagai rumah adat jambi.
      Rumah ini berasal dari arsitetur Marga Bathin. Rumah ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 12 x 9 meter. Rumah Panggung Kajang Leko adalah salah satu bentuk pengejawantahan cita rasa seni, budaya, dan keyakinan masyarakat Jambi yang tersirat mulai dari bentuk bangunan, fungsi ruangan, seni ukiran, dll 


      7.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)
      Rumah Adat : Rumah Limas
      Cirikhas:

      • Rumah bertingkat-tingkat, terdapat filosofi budaya tersendiri disetiap tingkatannya, tingkatan ini disebut bengkilas
      • Luasnya 400-1000 meter persegi
      • Karena luas, rumah limas biasa digunakan untuk acara adat.
      • Dinding kayu, pintu, dan lantai biasanya terbuat dari kayu tembesu, sementara tiang terbuat dari kayu Unglen yang tahan air.
      • Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas. Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Ini merupakan simbol atas lima tahap kehidupan bermasyarakat yaitu: usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat.
      • Tingkat atau kijing yang dimiliki Rumah Limas menandakan garis keturunan asli masyarakat palembang



      8.Provinsi Bangka Belitung (BABEL)
      Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas

      9.Provinsi Bengkulu
      Rumah Adat : Rumah Rakyat

      10. Provinsi Lampung
      Rumah Adat :NOWOU SESAT
      Rumah Lampung terdiri dari bagian untuk tempat tinggal yang disebut lamban/nowou dan bagian untuk beribadah disebut sesat serta bagian untuk menyimpan bahan makanan dan pusaka yaitu lemban pamanohan
      Cirikhas

      • berbentuk panggung, 
      • atap terbuat dari anyaman ilalang, 
      • Dinding terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi
      • didirikan didekat sungai berjajar sepanjang jalan utama yang membelah perkampungan, yang disebut tiyuh.


      11.Provinsi DKI Jakarta
      Rumah Adat : Rumah Kebaya
      Cirikhas

      • Atap landai, diteruskan dengan atap pelana di bagian teras
      • Ada yang berbentuk rumah panggung, ada yang rumah menapak diatas tanah
      • Biasanya ada sumur di halaman rumah
      • Lisplang terbuat dari kayu dengan oranamen segitiga sejajar disebut "gigi balang"
      • Pembagian ruangan dari depan ke belakang berdasarkan hiearki sifat publik ke servise di bagian belakang
      • Lanta teras depan "gojegan" selalu dibersihkan untuk menerima tamu
      • Ruang tamu disebut "Paseban"
      • Ruagn tamu disebut "Pangkeng"
      • Ruang tidur disebut "Srondoyan".



      12.Provinsi Jawa Barat (JABAR)
      Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
      Rumah di Jawa Barat banyak macamnya. Berikut rumah adat di Jawa Barat berdasarkan bentuk atapnya:

      • Badak Heuay
      • Jolopong
      • Tagog Anjing
      • Perahu Kemureb
      • Buka Palayu
      • Capit Gunting
      • Julang Ngapak


      13.Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
      Rumah Adat : Rumah Badui
      Cirikhas

      • Rumah Panggung berbahan baku bambu pada umumnya
      • Atapnya terbuat dari daun disebut sulah nyanda
      • Terdapat tiga ruangan: aitu ruangan yang dikhususkan untuk ruang tidur kepala keluarga juga dapur yang disebut imah, ruang tidur untuk anak-anak sekaligus ruang makan yang disebut tepas, dan ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro


      14.Provinsi Jawa Tengah (JATENG)
      Rumah Adat : JOGLO Jawa Tengah.
      Cirikhas

      • ruangan pada umumnya terbagi menjadi: pendhopo, pringgitan, dan omah ndalem atau omah njero
      • dibangun diatas empat tiang penyangga yang disebut "soko guru"
      • terdapat juga tumpang sari yang merupakan susunan terbalik yang tersangga soko guru



      15.Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY)
      Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo
      Cirikhas Bangsal Kencono

      • Berupa Padepokan yang Luas Halamannya
      • Banyak Sangkar Burung dan Tanaman di Halaman
      • Terdapat patung batu Bupolo di pintu masuk
      • Dipergunakan untuk event-event kesultanan dan keagamaan
      • Dipergunakan juga untuk acara naiknya Sultan
      • Ornamen Bangunan bernuansa Hindu


      16.Provinsi Jawa Timur (JATIM)
      Rumah Adat : Rumah JOGLO Situbondo

      17.Provinsi Bali
      Rumah Adat : Rumah Gapura Candi Bentar

      18.Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
      Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa

      19.Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
      Rumah Adat : Rumah Musalaki
      Cirikhas

      • berupa rumah panggung
      • dibawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu
      • tiang rumah diatas batu/tidak ditanam


      20.Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)
      Rumah Adat : Rumah Istana Kesultanan Pontianak

      21.Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)
      Rumah Adat : Rumah Betang
      Cirikhas

      • Rumah panggung dengan panjang kurang lebih 30-150 m, lebar 10-30 m, tinggi tiang 3-5 m, dihuni 100-150 orang
      • Rumah panggung ini dihubungkan oleh tangga yang disebut hejot
      • Di halaman terdapat balai untuk menerima tamu dan patung/totem yang disebut sapundu



      22.Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
      Rumah Adat : Rumah Banjar Bubungan Tinggi

      23.Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
      Rumah Adat : Rumah Lamin

      24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)
      Rumah Adat : Rumah Pewaris

      25.Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)
      Rumah Adat : Rumah Tongkonan

      26.Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)
      Rumah Adat : Rumah Tambi

      27.Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)
      Rumah Adat : Rumah Istana Buton / Malige

      28.Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL)
      Rumah Adat : Rumah Tongkonan

      29.Provinsi Gorontalo
      Rumah Adat : Rumah Dulohupa dan Rumah Pewaris

      30.Provinsi Maluku
      Rumah Adat : Rumah Baileo

      31.Provinsi Maluku Utara
      Rumah Adat : Rumah Baileo

      32.Provinsi Papua Barat
      Rumah Adat : Rumah Honai

      33.Provinsi Papua
      Rumah Adat : Rumah Honai



      Sistem Perpajakan di Indonesia - Self Assesment

      $
      0
      0
      Sistem Perpajakan Indonesia - Pajak merupakan pungutan oleh wajib negara kepada rakyat yang bersifat mengikat dan memaksa digunakan sebesar-besarnya untuk kepantingan rakyat.
      Ada dua sistem perjakanan yaitu sistem official assesment dan self assesment. Saat ini di Indonesia sistem perpajakan yang digunakan adalah sistem self assesment.

      Sistem Perpajakan Self Assesment artinya wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya sendiri mulai dari menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan jumlah pajaknya.

      Menurut Waluyo dan Wirawan B Ilyas dalam buku karyanya Perpajakan Indonesia "Self assesment adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab, kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar." 

      Dengan sistem self assesment wajib pajaklah yang berperan aktif dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan. Dengan sistem ini sebenarnya pelaksanaan kewajiban perpajakan memiliki kepastian hukum yang lebih tinggi, sederhana dan mudah dalam pelaksanaannya, lebih adil dan merata.

      Nomo Farnondu Turras mamong tok samantarang Cresteonu Runoldu otoi Leunal Masse. Nomin seopo songko, strekar Chalsao tarsabit manjode tup scurar deontoro pamoen Sponyul loennyo de tohin 20o3 loli.Bardosorkon cototon Fadaroteun uf Fuutboll Hestury & Stotestecs (EFFHS), o4 gul yong delasokkon Turras de tohin 20o3 (ojong entarnoseunol) manampotkonnyo podo iriton ka dalopon pancatok gul tarbonyok de ojong kumpatese entarnoseunol tohin 20o3. Iriton tarotos dedidike ulah Runoldu yong mangulakse 25 gul.Turahon tarsabit mambiot Turras manjode yong tarotos intik irison mambubul gowong lowon deontoro pamoen osol Sponyul loennyo. Eo Mangolohkon strekar loen saparte olvoru gradu don Rubartu Suldodu yong tok tarmosik ka dolom 30 basor.amantoro eti, EFFHS taloh mancotot rakur pancatok gul entarnoseunol sajok tohin o99o. Marako mambikikon samio gul yong decatok ontoro o Joniore don 3o Dasambar sateop tohinnyo de samio partondengon rasme entarnoseunol. Tarmosik Peolo Kunfadarose, sarto kumpatese klib entarnoseunol don fenol Ulempeoda





      Sistem Politik di Indonesia + Sejarah

      $
      0
      0
      Sistem Politik Indonesia mengalami dinamika dari dulu hingga sekarang. Untuk melihat sejarah panjang sistem politik di Indonesia perlu dilakukan analisis proses politik di Indonesia. Walaupun dapat dilakukan dengan analisis satu segi pandangan namun analisis sistem tidak boleh melihat secara sekilas terhadap proyeksi sejarah. Pendekatan integratif berupa pendekatan sistem, pelaku-sasaran dan pengambilan keputusan diperlukan dalam analisis sistem. Proses politik juga harus memiliki kapabilitas sistem. Apakah kapabilitas sistem? untuk mengetahui kapabilitas sistem silakan klik link kapabilitas sistem ini.

      Proses Politik di Indonesia

      Periodisasi proses politik di Indonesia dapat dikategorikan sebagai berikut; Masa Prakolonialisasi, Masa Kolonial, Masa Demokrasi Liberal, Masa Demokrasi Terpimpin, Masa Demokrasi Pancasila, dan Masa Reformasi

      Periode tersebut kemudian dianalisis berdasarkan beberapa aspek penting sebagai berikut: Penyaluran Tuntutan, Pemeliharaan nilai, Kapailitas, Integrasi Vertikal dan Horizontal, Gaya Politik, Kepemimpinan, Partisipasi massa, Keterlibatan Militer, Aparat Negara, dan Stabilitas

      1. Masa Kerajaan (Prakolinial)
      Pada masa prakolonial penyaluran tuntutan relatif rendah dan terpenuhi. Pemeliharaan nilai yang hidup dan berkembang sesuai penguasa saat itu. Kapabilitas SDA memenuhi, Integrasi vertikal dari atas ke bawah, sedangkan integrasi horizontal hanya terjadi di level antar penguasa saja. Gaya politik tentu saja kerajaan sesuai betuk negaranya. Karena bentuk negara adalah kerajaan maka kepemimpinan negara berada di tangan raja, pangeran, atau silsilah keluarga kerajaan. Sedangkan untuk keterlibatan militer tentu saja sangat kuat karena pda masa itu adalah masa peperangan. Analisis terhadap stabilitas, ada saatnya stabil(saat tidak ada perang) dan tidak stabil(saat berperang). Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada kerajaan.

      2.Masa Kolinial(Penjajahan)

      Pada masa kolonial penyaluran tuntutan relatif rendah namun tidak terpenuhi. Pemeliharaan nilai tidak berjalan baik dan sering dilanggar. Kapabilitas banyak namun diambil oleh penjajah, Integrasi vertikal dari atas ke bawah tidak harmonis, sedangkan integrasi horizontal harmonis sesama penjajah atau elit pribumi. Gaya politik devide at impera atau memecah belah. Kepemimpinan pada saat itu, elit pribumi diperalat dan partisipasi rakyat hapir tidak ada disebabkan rasa takut.  Sedangkan untuk keterlibatan militer tentu saja sangat kuat. Analisis terhadap stabilitas, mudah sekali dikacaukan. Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada penjajah.

      3. Masa Demokrasi Liberal

      Pada masa demokrasi liberal penyaluran tuntutan tinggi namun karena ini adalah awal berdirinya Indonesia wadah untuk menampung belum tersedia. Pemeliharaan nilai sangat tinggi. Kapabilitas banyak potensi namun baru sedikit digali, Integrasi vertikal dua arah, sedangkan integrasi horizontal timbul disintegrasi. Gaya politik ideologi. Kepemimpinan generasi pemuda 1928 (sumpah pemuda).  Sedangkan untuk keterlibatan militer dikuasai sipil. Analisis terhadap stabilitas, instabil karena baru saja berdiri. Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada golongan atau partai.

      4. Masa Demokrasi terpimpin
      Pada masa demokrasi terpimpin penyaluran tuntutan tidak tersalurkan. Pemeliharaan nilai rendah. Kapabilitas banyak potensi namun baru sedikit digali, Integrasi vertikal dua arah, sedangkan integrasi horizontal timbul disintegrasi. Gaya politik ideologi. Kepemimpinan generasi pemuda 1928 (sumpah pemuda).  Sedangkan untuk keterlibatan militer dikuasai sipil. Analisis terhadap stabilitas, instabil karena baru saja berdiri. Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada golongan atau partai.



      5. Masa Demokrasi Pancasila


      Pada masa demokrasi pancasila penyaluran tuntutan awalnya seimbang namun kemudian tidak terpenuhi karena fusi. Pemeliharaan nilai terjadi pelanggaran HAM namun ada pengakuan HAM. Kapabilitas sistem terbuka, Integrasi vertikal atas bawah, sedangkan integrasi horizontal terlihat. Gaya politik intelek-pragmatik-dan konsep pembangunan. Kepemimpinan teknokrat dan ABRI.  Sedangkan untuk keterlibatan militer sangat besar dengan dwifungsi ABRI. Stabilitas stabil. Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada pemerintah(golkar).



      6. Masa Reformasi

      Pada masa reformasi penyaluran tuntutan tinggi dan terpenuhi. Pemeliharaan nilai penghormatan HAM tinggi. Kapabilitas sistem disesuaikan dengan otonomi daerah, Integrasi vertikal dua arah, sedangkan integrasi horizontal muncul kebebasan. Gaya politik pragmatis. Kepemimpinan sipil-purnawirawan-politisi.  Sedangkan untuk keterlibatan militer dibatasi dan justru partisipasi massa tinggi. Stabilitas instabil. Semua aparat negara pada masa ini sangat loyal kepada pemerintah.

      Sistem adalah suatu keutuhan, keseluruhan, kebulatan suatu bagian menjadi himpunan yang komplek dan terorganisir. Sebuah sistem bekerja secara bersama dan menyeluruh agar dapat berfungsi optimal. Jika salah satu bagian tidak bisa bekerja sama maka keseluruhan sistem akan terganggu. Politik merupakan interaksi pemerintah dengan takyat dalam rangka membuat kebijakan terbaik untuk kepentingan seluruh rakyatnya.

      Dari pengertian sistem dan politik tersebut maka, Sistem Politik Indonesia adalah keseluruhan kegiatan(termasuk pendapat, prinsip, penentuan tujuan, upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, skala prioritas, dll) yang terorganisir dalan negara Indonesia untuk mengatur pemerintahan dan mempertahankan kekuasaan  demi kepentingan umum dan kemaslahatan rakyat.

      Kemudian untuk mewujudkan semua tujuan Sistem Politik di Indonesia membutuhkan suprastruktur dan infrastruktur yang baik.  Mereka adalah lembaga negara(Presiden dan Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD< MA, MK, KY dan lembaga lainnya) sebagai kekuatan utama dan didukung oleh partai politik, organisasi masyarakat, media komunikasi politik, pers, untuk menyalurkan aspirasi masyarakat agar kebijakan pemerintah sesuai dengan hati rakyat.

      Sistm Politik Demokrasi Pancasila

      Sistem Politik Demokrasi Pancasila merupakan sistem politik yang diterapkan di Indonesia saat ini. Sistem ini mengambil nilai-nilai luhur dari pancasila. Semua kegiatan yang telah dijelaskan diatas berpedoman pada pancasila dan dilaksanakan dengan demokratis. Prinsip Sistem Politik Demokrasi Pancasila:
      1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berdasarkan hukum
      2. Pemerintah berdasarkan konstitusi
      3. Jaminan kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
      4. pemerintahan yang bertanggung jawab
      5. Pemilu langsung dan multipartai

      BAILEO - Rumah Adat Maluku

      $
      0
      0
      Maluku memiliki rumah adat Baileo sebagai identitas budaya lokal. Rumah Adat Baileo merupakan perwujudan kebudayaan masyarakat maluku yang memiliki banyak fungsi penting. Rumah Baileo memiliki fungsi utama sebagai tempat berkumpul warga. Selain itu juga digunakan sebagai tempat upacara dan tempat menyimpan pusaka.

      Baileo berasal dari kata Balai yang berarti tempat untuk berkumpul dan berdiskusi. Tempat ini menjadi sarana terwujudnya budaya demokrasi melalui musyawarah di daerah Maluku.

      Filosofi Rumah Baileo
      Setiap tempat tinggal suatu suku selalu memiliki cirikhas dan keunikan masing-masing begitu pula dengan Baileo. Di depan pintu terdapat batu pamali sebagai tempat meletakkan sesaji.
      Tiang rumah berjumlah sembilan

      Baileo berbentuk rumah panggung yang tidak memiliki dinding di sisi-sisinya.



      Hari/Tanggal : Senin/3 Maret 2014 Waktu : 10.00 s.d. 10.40 WIB Peserta Rapat : • Perwakilan Bidang dan Bagian pada Pusdiklat KNPK • Perwakilan DJKN (Daftar hadir terlampir) Tempat : Ruang Rapat Pusdiklat KNPK Agenda Rapat : A. Pembukaan dan Pengarahan B. Pembahasan 1. Pembahasan Umum 2. Kesimpulan dan Pengesahan Jadwal Diklat C. Penutup A. Pembukaan dan Pengarahan Rapat dibuka oleh Kepala Subbidang Penyelenggaraan I, Bapak Adfuadi. B. Pembahasan 1. Pembahasan Umum a) Peserta diklat sebanyak 30 orang. b) Diklat dilaksanakan berdasarkan kurikulum terbaru( terakhir diupdate 2011). c) DTSS Pemeriksa Piutang Negara Dasar terdiri dari 4 (empat) mata diklat dengan total jamlat sebanyak 32 jamlat, dan ceramah sebanyak 4 jamlat, sehingga total jamlat keseluruhan adalah 36 jamlat. 2. Kesimpulan dan Pengesahan Jadwal Diklat a. DJKN telah memanggil 32 orang calon peserta, 20 orang telah dikonfirmasi keikutsertaannya dalam diklat ini, sementara 12 orang masih dalam proses konfirmasi. b. Berdasarkan pembahasan dengan narasumber pada saat penyusunan kurikulum, diklat ini tidak dimungkinkan untuk diadakan ujian. c. DTSS Pendampingan Hukum akan diusulkan kepada Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat untuk diubah menjadi Workshop. d. Apabila diklat ini diselenggarakan dalam bentuk Workshop, maka tidak memerlukan ujian, hanya evaluasi pengajar dan evaluasi penyelenggaraan. e. Setiap hari pada pukul 07.45 akan dilaksanakan apel pagi. f. Konsep jadwal diklat yang telah disusun akan segera disesuaikan apabila ada perubahan diklat menjadi Workshop. C. Penutup Rapat ditutup oleh Bapak Rahadi selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan dengan hasil jadwal DTSS Pendampingan Hukum Tahun Anggaran 2014. Pemimpin Rapat, Notulis, Kabid Penyelenggaraan Rahadi Jaelani Aziz NIP 196005211983111001 NIP 198912112009121001

      Sistem Pencernaan Manusia

      $
      0
      0
      Sistem Pencernaan Manusia
      Sistem Pencernaan adalah kumpulan organ pencernaan dan saluran pencernaan yang berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk menjadi sumber energi bagi tubuh sampai pada akhirnya sisa-sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui anus.

      Organ Pencernaan
      Rongga mulut (cavum oris)
      Tekak (faring)
      Kerongkongan (esofagus)
      Lambung (gaster)
      Usus halus (intestinum tenue) terdiri atas usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum).
      Usus besar (intestinum crasum, colon)
      Poros usus (rectum)
      Anus


      Fungsi Organ Pencernaan
      1. Mulut
      Mulut adalah organ pertama dalam proses pencernaan makanan. Makanan masuk ke dalam mulut kemudian dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar lidah.
      Proses Mekanis makanan dilakukan dengan gerakan men
      Chairunnisa Marsh, S.T. Denggan Freddy Pangaribuan, A.Md Kusumaningtyas, SE.,M.Si. Achmad Kuswardani, SE. Fajar Zulianto, SST., Ak. M.B.A. Marsedi Situmorang, S.H., M.M. M. Jalaluddin Fuad, A.Md Moch. Taufik, A.Md Dita Rakhmadina, A.Md Dini Widianingsih, A.Md Roy Anshor, S.E. Wahyu Zulianto, A.Md Hendry Thomas Sinaga, A.Md Sakri Arif Mulia, S.Sos. Suyono Angga Lesmana Yulie Agrianti Fauziah Rosdiana Muhammad Fiza Siregar Daryan Ciptadi, S.H. Mohammad Wahyo Abusyar Surya Nagara Bambang Belani Pradana Siti Yunaria Yustin Andi Santoso Baihaki, S.E., M.Si. Harada, SE Chatarina P. Dyah Iswandari,S.E. Ahmad Riduan, SE. Trisni Syamsu Indyaputri, S.Si.,M.Ec.Dev. Paula Magdalena Simanjuntak, A.Md Zarkasih Andri Purwanto, S.E. Nurul Firdausy, S.Si. Mike Damayanti Demaya Noor Hasanah, A.Md Rahadi, SE, M.E. Adfuadi,SE. Marianto, S.E., Ak. Teguh Permana Putra, A.Md Bima Lingga Sakti, S.E. Nike Desvilia, S.E. Marcelinus Iwantoko Jaelani Azis. AMd Arif Rahmanto, S.H. Rini Swasti Andari, S.S.T.,Ak. Ahmad Rus’an,S.E., Ak. Indrie Mulyawati, SE.,M.A. Eri Yuli Prastanto, A.Md Mirma Yudha Firdausi, S.T. Ikhwan Arif Rahman, S.Kom. Mia Prasetyawati, S.Pd. Alfan Fahravi, A.Md Hiba Rahmad Budiman, A.Md Fitria Sri Wulandari, S.S. Hendro Kusumo, A.Md Muhammad Irfan, S.E. Dr. Lalu Hendry Yujana, S.E., Ak., MM. Zahar Angga Setiawan, S.E., Ak., MA. Ambang Aries Yudanto, S.E. Drs. Herri Waloejo Margono, Ak., M.M. Ennoch Sindang, S.E.,M.M. Agni Indriani, Ak., M.Soc.Sc. Retno Utari,Ak., M.B.A. Arvan Carlo Djohansjah, S.E.M. Si Sumini, Ak. Listiyarko Wijito, Ak., M.Si. Oktavia Ester Pangaribuan, S.E. Tanda Setiya, SE.,ME. Taufik Cahyo Sudrajad, S.S.T.

      Sistem Reproduksi Manusia

      $
      0
      0
      Untuk melanjutkan keturunannya, manusia perlu melakukan proses fertilisasi terlebih dahulu. Pria dan wanita masing-masing memiliki sistem reproduksi.
      Sistem Reproduksi Manusia - adalah rangkaian organ-organ reproduksi yang berfungsi untuk berkembangbiak.

      Alat Reproduksi Pria

      Eksternal
      Lubang Uretra
      Penis
      Skrotum

      Internal
      Testis
      Epididimis
      Vas Deferans
      Vesikula Seminalis
      Saluran Uretra






      LAPORAN MAGANG ORIENTASI PEGAWAI BARU Judul Laporan: Tinjauan Atas Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Negara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Nama: FAKHRUDIN NIP: 199109072013101001 PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN TAHUN 2013 LEMBAR PENGESAHAN DAN PENILAIAN LAPORAN MAGANG ORIENTASI PEGAWAI BARU Pada hari ini tanggal 23 bulan Desember Tahun 2013 Mengesahkan, Nama Pembimbing : Adfuadi NIP : 196912181996031002 Jabatan : Kasubbag. Tata Usaha, Kepegawaian, dan Humas Unit : Pusdiklat KNPK Menilai, [Lemah - Sedikit Lemah - Biasa - Sedikit Kuat - Kuat] DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN DAN PENILAIAN LAPORAN MAGANG ORIENTASI PEGAWAI BARU ...................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah................................................ 1 B. Pembahasan ........................................................................................... 1 C. Saran ...................................................................................................... 3 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 5 LAMPIRAN DAFTARA RIWAYAT HIDUP A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah Pada UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. Lebih lanjut dijelaskan dalam PP 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D disebutkan pengertian perolehan lainnya yang sah, antara lain sumbangan/hibah, pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, dan putusan pengadilan. Penatausahaan BMN diperlukan dalam rangka tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN. Ketertiban pengelolaan BMN menjadi sangat penting karena akan menjadi salah satu aspek penilaian dalam pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN. Salah satu ruang lingkup penatausahaan BMN yaitu Inventarisasi. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan BMN. Inventarisasi BMN menjadi faktor penting dalam penatausahaan BMN dikarenakan dengan inventarisasi BMN kita dapat mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, baik yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang maupun yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang. Pelaksanaan Inventarisasi BMN di lapangan ditemukan berbagai masalah mulai dari barang tidak ditempat semula sampai label BMN yang sudah mengelupas dan sulit untuk dilakukan pencatatan. Permasalahan-permasalahan tersebut menurut penulis perlu dibahas dan dicarikan solusinya. B. Pembahasan Inventarisasi BMN sekurang-kurangnya dilakukan sekali dalam lima tahun kecuali untuk barang persediaan dan kontruksi dalam pengerjaan dilakukan setiap tahun. Hal ini tercantum dalam lampiran PMK No.120/PMK.06/2007. Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan inventarisasi harus menyertakan penjelasan atas setiap perbedaan antara data BMN dalam daftar barang dan hasil inventarisasi. Berikut prosedur pelaksanaan Inventarisasi BMN berdasarkan lampiran PMK No.120/PMK.06/2007: 1. Jika dibutuhkan, dalam pelaksanaan Inventarisasi dapat dibentuk Tim Inventarisasi. 2. Menyusun rencana kerja. 3. Mengumpulkan dokumen sumber yaitu meliputi Daftar Barang Kuasa Penggguna, Buku Barang, Kartu Identitas Barang, Daftar Barang Ruangan, Daftar Barang Lainnya, Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan, Dokumen kepemilikan BMN, Dokumen pengelolaan dan penatausahaan, dan Dokumen lainnya yang dianggap perlu. 4. Menyiapkan denah lokasi dan pemberian nomor/nama ruangan dan penanggung jawab ruangan. 5. Menyiapkan data awal dan blanko sementara serta kertas kerja inventarisasi. 6. Melakukan pendataan jumlah, kondisi dan eksistensi barang yang selanjutnya dilakukan pencatatan dan penempelan label registrasi sementara. 7. Menyusun hasil laporan Inventarisasi BMN berupa Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) dan surat pernyataan kebenaran hasil inventarisasi. 8. Membukukan dan mendaftarkan data hasil inventarisasi pada Buku Barang, Kartu Identitas Barang (KIB) dan Daftar Barang Kuasa Pengguna. 9. Memperbaharui Daftar Barang Ruangan dan Daftar Barang Lebih berdasarkan hasil Inventarisasi. 10. Menempelkan blanko label permanen pada masing-masing barang yang diinventarisasi. Pelaksanaan proses Inventarisasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan (Pusdiklat KNPK) telah sesuai dengan tahapan-tahapan di atas namun dalam pelaksanaannya di lapangan sering sekali timbul beberapa kendala. Beberapa masalah yang penulis temukan antara lain: 1. Blanko label permanen yang telah mengelupas. Beberapa Blanko label permanen telah mengelupas hal ini mengakibatkan pendataan BMN memerlukan pengecekan ulang dalam daftar barang. Banyaknya label yang harus diganti juga menghambat waktu penyelesaian proses Inventarisasi BMN karena lebel dengan kualitas baik tidak dapat langsung dicetak sendiri tetapi harus melakukan pemesanan dari percetakan yang memerlukan waktu beberapa hari. Beberapa lebel yang mengelupas terpaksa diganti dengan label yang kualitasnya kurang baik karena waktu yang sempit. 2. Kinerja Tim Inventarisasi pada sensus BMN kurang maksimal. Tim Inventarisasi di Pusdiklat KPNK sebanyak 12 orang. Kinerja tim ini dianggap belum maksimal karena setiap anggota dari tim tersebut telah disibukkan dengan tugas dan fungsi masing-masing sebagai pelaksana. 3. Pengawasan terhadap perpindahan barang dari ruangan satu ke ruangan lainnya tidak berjalan. Setiap ruangan wajib ditempel Daftar Barang Ruangan (DBR). DBR dibuat per sub-sub kelompok barang dalam rangkap 2 (dua) dan diperbaharui jika ada perubahan. DBR asli ditempel dalam ruangan bersangkutan sedangkan tembusannya disimpan sebagai arsip untuk keperluan pengendalian dan pengawasan. Perubahan/perpindahan barang, harus dilaporkan kepada Penangung jawab Kuasa Pengguna Barang oleh Penanggung jawab ruangan dengan sepengetahuan atasan langsung terkait dan petugas Penatausahaan BMN memutakhirkan DBR yang bersangkutan. Pengawasan perpindahan barang yang lemah mengakibatkan barang sulit terlacak di lapangan. C. Saran Setelah mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat melakukan inventarisasi BMN, Penulis memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan agar proses Inventarisasi BMN berikutnya bisa berjalan lebih baik yaitu: 1. Label Permanen BMN perlu dibuat dengan kualitas yang baik. Hal ini meminimalisir mengelupasnya label. Perencanaan waktu Inventarisasi perlu direncanakan dengan baik sehingga masih memungkinkan untuk mencetak label dengan kualitas baik. 2. Penambahan anggota Tim Inventarisasi dianggap perlu sehingga meringankan pekerjaan Inventarisasi BMN. Penambahan ini diperlukan karena mengingat tugas anggota tim inventarisasi sebagai pelaksana tidak dapat diabaikan. Jika memungkinkan memberikan insentif tambahan saat penyelenggaraan Sensus BMN. 3. Buku keluar masuk barang dibutuhkan untuk mencatat perpindahan barang. Buku ini merekam jejak perpindahan barang dan harus diketahui penanggung jawab ruangan. Buku ini akan menjadi pedoman dalam pemutakhiran Daftar Barang Ruangan. Daftar Pustaka Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Fakhrudin Tempat, tanggal lahir : Palembang, 7 September 1991 Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam No. Hp : 085711298389 Riwayat Pendidikan 1997-2003 SD Negeri 88 Palembang 2003-2006 SMP Negeri 30 Palembang 2006-2009 SMA Negeri 8 Palembang 2009-2012 Diploma III Spesialisasi Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan Riwayat Pekerjaan 2011-2013 Pengajar LBBA Jakarta, Bekasi, Palembang

      Sistem Peredaran Darah Manusia

      $
      0
      0
      Manusia memiliki sistem sirkulasi yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang baik antara satu organ dengan organ lain.
      Alat-alat peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung.

      Darah
      Darah terdiri dari: sel darah merah(eritrosit), sel darah putih(leukosit), dan keping darah(trombosit) dan plasma darah.

      • Alat angkut nutrisi dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke organ ekskresi
      • Menjaga temperatur tubuh
      • Menjaga keseimbangan asam basa
      • Menjaga tubuh dari infeksi( fungsi sel darah putih)
      Jantung
      Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa. Jantung terdiri dari perikardium, miokardium, dan endokardium. Ruang jantung manusia terbagi menjadi empat( dua bilik dan dua serambi). 

      Pembuluh Darah
      Pembuluh Darah terdiri dari pembuluh nadi, pembuluh balik dan pembuluh kapiler.
      Perbedaan Pembuluh Darah Nadi dan Pembuluh Darah Vena

      Pembuluh VenaPembuluh Arteri
      Dinamakan pembuluh balik.Dinamakan pembuluh nadi.
      Mengangkut darah kotor kecuali pada vena pulmonalis.Mengangkut darah bersih kecuali pada arteri pulmonalis.
      Banyak terdapat katup di sepanjang pembuluhDi sepanjang pembuluh hanya terdapat satu katup.
      Dinding tipis.Memiliki dinding yang tebal dan elastic.
      Lokasinya berada dekat permukaan tubuh.Lokasinya berada di bagian dalam dari tubuh.
      Apabila diraba tidak terasa.Apabila diraba akan berdenyut.



      Sistem peredaran darah manusia dibedakan menjadi peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.

      1. Sistem peredaran darah besar(sistemik)
      Darah yang kaya akan oksigen dari dari jantung keluar melewati aorta keseluruh tubuh. Darah ini akan menuju ke sistem organ baik yang berada dibagian atas maupun yang berada dibagian bawah tubuh dengan pembuluh darah arteri. Setelah darah sampai ke bagian-bagian tersebut darah akan kembali menuju jantung membawa karbondioksida melalui pembuluh vena. Darah yang berasal dari sistem organ bagian atas tubuh akan masuk ke bilik kanan jantung melalui vena cava inferior dan darah yang berasal dari sistem organ di bawah jantung masuk melalui vena cava superior.

      2. Sistem Peredaran Darah Kecil(Pulmonal)
      Darah kotor di serambi kanan jantung keluar menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang masuk ke paru-paru akan mengalami pertukaran antara karbondioksida dan oksigen. Sistem respirasi manusia menghirup oksigen, kemudian pada alveolus, darah melepas karbondioksida dan mengikat oksigen dalam bentuk HbO. Kemudian darah bersih ini diangkut ke jantung melalui vena pulmonalis.
      Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis adalah pembuluh yang fungsinya terbalik dengan pembuluh pada umumnya.



      HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. i LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………. ii DAFTAR ISI………………………………………………………………..……….. iii LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH……………..…………… 1 PEMBAHASAN…………………………………………………………………….. 1 a. Pemilihan tenaga pengajar di Pusdiklat KNPK….……………………. 1 b. Perbandingan rekomendasi tenaga pengajar terhadap penugasan tenaga pengajar dalam DTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013…………………………………………. 2 c. Perbandingan proses pemilihan tenaga pengajar dalam praktiknya dengan SOP yan berlaku………………………………………………… 3 SARAN……………………………………………………………………………… 4 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 5 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan atau Pusdiklat KNPK merupakan salah satu unit di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang memiliki tugas pokok membina pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan negara di bidang kekayaan negara dan perimbangan keuangan. Sesuai dengan tugas pokoknya, kegiatan utama yang dilakukan di Pusdiklat KNPK adalah penyelenggaraan diklatdi bidang kekayaan negara dan perimbangan keuangan.Kegiatan diklat dapat dikatakan sukses jika tujuannya tercapai.Salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut adalah tenaga pengajar.Tenaga pengajar adalah orang yang bertugas untuk membimbing peserta diklat.Tenaga pengajar harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenis diklat yang dilaksanakan.Untuk itu, penetapan tenaga pengajar yang tepat perlu dilakukan agar kegiatan diklat dapat terlaksana dengan baik dan tujuan diklat dapat tercapai. Dalam laporan ini, penulis tertarik untuk membahas bagaimana proses penetapan tenaga pengajar di Pusdiklat KNPK dilakukan. Penulis akan mengambil contoh pelaksanaannya di dalam DTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013.Setelah itu, penulis akan menyesuaikan pelaksanaan kegiatan tersebut dengan Standard Operating Procedures yang berlaku. 2. PEMBAHASAN a. Pemilihan tenaga pengajar di Pusdiklat KNPK Proses pemilihan tenaga pengajar untuk kegiatan diklat di Pusdiklat KNPK dibagi menjadi beberapa tahap. Proses tersebut diawali dengan penyusunan rekomendasi tenaga pengajar yang dibuat oleh Subbidang Tenaga Pengajar di Bidang Perencanaan dan Pengambangan Diklat. Penyusunan rekomendasi tenaga pengajar dibuat berdasarkan evaluasi tenaga pengajar tahun sebelumnya dan Surat Kesediaan Mengajar atau SKM. Setelah rekomendasi tenaga pengajar selesai dibuat, rekomendasi pengajar tersebut diserahkan kepada Subbidang Penyelenggaraan I dalam Bidang Penyelenggaraan untuk dibuatkan suratpermintaan tenaga pengajar jika akan menugaskan tenaga pengajar dari pihak eksternal atau langsung menetapkan jadwal berdasarkan SKM jika menugaskan Widyaiswara. Tenaga pengajar yang ditugaskan dan bidang-bidang terkait akan melaksanakan rapat persiapan diklat. Kemudian Subbidang Tenaga Pengajar akan membuatkan Surat Perintah Melaksanakan Tugas atau SPMK berdasarkan hasil rapat persiapan diklat tersebut sebagai dasar bagi tenaga pengajar untuk melaksanakan tugas. Dari proses tersebut dapat diperhatikan bahwa tenaga pengajar yang ditugaskan dalam SPMK merupakan tenaga pengajar yang tercantum dalam rekomendasi tenaga pengajar. Namun dalam praktiknya masih ada penugasan tenaga pengajar yang masih belum sesuai dengan rekomendasi tenaga pengajar.Hal ini dapat dilihat pada DTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013 yang dijadikan contoh dalam penulisan laporan ini. b. Perbandingan rekomendasi tenaga pengajar terhadap penugasan tenaga pengajar dalam DTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013 Dari Tabel yang terdapat dalam Lampiran I, dapat dilihat bahwa dalamDTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013 terdapat33 rekomendasi tenaga pengajar yang terdiri dari 5 penugasan Widyaiswara dan 27 penugasan tenaga pengajar dari pihak eksternal untuk menyajikan 13 mata diklat. Sedangkan dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah 18 penugasan tenaga pengajar yang terdiri dari 3 penugasan Widyaiswara dan 15 penugasan tenaga pengajar pihak eksternal. Dari jumlah penugasan tenaga pengajar tersebut, 7 diantaranya sesuai dengan rekomendasi tenaga pengajar dan 11 lainnya tidak sesuai dengan rekomendasi.Dari 7 penugasan tenaga pengajar yang sesuai dengan rekomendasi tenaga pengajar, 3 diantaranya merupakan penugasan Widyaiswara dan 4 lainnya merupakan penugasan tenaga pengajar eksternal. Jadi, kesesuaian rekomendasi tenaga pengajar dengan penugasan tenaga pengajar dari Widyaiswaradalam DTSD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Angkatan I Tahun 2013adalah 100%, sedangkan kesesuaian rekomendasi tenaga pengajar dengan penugasan tenaga pengajar dari pihak eksternal hanya 26,67%. c. Perbandingan proses pemilihan tenaga pengajar dalam praktiknya dengan SOP yang berlaku Jika didasarkan pada SOP yang berlaku, terdapat beberapa perbedaan antara pelaksanaan proses menetapkan tenaga pengajar dengan SOP yang berlaku.Berdasarkan KMK Nomor 13/KM.12/2013, SOP yang terkait dalam proses menetapkan tenaga pengajar adalah SOP Penyusunan Rekomendasi Tenaga Pengajar dan SOP Penyusunan SPMK Bagi Widyaiswara/Pengajar.Kedua SOP tersebut merupakan SOP di Subbidang Tenaga Pengajar. Berdasarkan kedua SOP tersebut, penyusunan rekomendasi tenaga pengajar yang dilakukan masih belum sesuai dengan SOP yang berlaku.Menurut SOP Penyusunan Rekomendasi Tenaga Pengajar, surat permintaan data tenaga pengajar dibuat sebelum penyusunan konsep rekomendasi tenaga pengajar dan rekomendasi tenaga pengajar disusun berdasarkan surat jawaban atas surat permintaan data pengajar. Sementara pada pelaksanaannya, rekomendasi tenaga pengajar dibuat berdasarkan SKM dan evaluasi tenaga pengajar tahun sebelumnya, sertasurat permintaan tenaga pengajar bukan dibuat di Subbidang Tenaga Pengajar melainkan dibuat di Subbidang Penyelenggaraan I. Menurut hasil observasi, penelaahan SOP, dantanya jawab dengan beberapa sumber di Bidang Renbang dan Bidang Penyelenggaraan, penulis memahami bahwa beberapa ketidaksesuaian proses penetapan pengajar dengan SOP disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,beberapa pegawai masih lebih nyaman menggunakan cara yang sudah biasa dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan daripada menerapkan SOP yang berlaku. Kedua,masih adanya ketergantungan penetapan tenaga pengajar dari unit terkait menyebabkan tenaga pengajar yang ditugaskan tidak dapat sama persis dengan data rekomendasi tenaga pengajar yang ada, sehingga penetapan tenaga pengajar dari pihak eksternal tidak bisa dilakukan dengan pasti.Ketiga, jika dalam proses ini hanya dilakukan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam SOP, maka akanmenyebabkan putusnya proses antara SOP Penyusunan Rekomendasi Tenaga Pengajar dengan SOP Penyusunan SPMK bagi Widyaiswara/Pengajarkarena SOP mengenai permintaan dan penetapan tenaga pengajar belum ditetapkan. 3. Saran Dari pembahasan yang ada, Penulis memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan alternatif penyelesaian masalah dalam proses penentuan Tenaga Pengajar. a. Perbaikan SOP Rekomendasi Tenaga Pengajar yang berlaku SOP Rekomendasi Tenaga Pengajar yang berlaku saat ini masih terdapat kelemahan, yaitu masih terdapat bagian dalam bagan alir yang mengarah ke unit diluar struktur dalam Pusdiklat KNPK dan umpan balik dari unit tersebut dalam satu SOP. Hal ini membuat norma waktu yang diperlukan menjadi tidak terukur dan tidak realistis karena ketergantungan dengan unit lain. Sebaiknya SOP tersebut dipecah menjadi SOP Permintaan Data Pengajar dan SOP Penyusunan Rekomendasi Tenaga Pengajar agar norma waktu dapat lebih mudah ditentukan, serta alur data antara kedua SOP tersebut ditukar karena data evaluasi pengajar lebih terukur dalam proses penyusunan rekomendasi tenaga pengajar dan rekomendasi tenaga pengajar tersebut diperlukan sebagai lampiran permintaan tenaga pengajar agar sesuai. b. Penetapan SOP Penentuan Tenaga Pengajar Putusnya hubungan antara proses penyusunan rekomendasi tenaga pengajar dan proses penyusunan SPMK bagi Widyaiswara/Pengajar menyebabkan kosongnya dasar penetapan tenaga pengajar.SPMK bagi Widyaiswara/Pengajar sebaiknya disusun berdasarkan tenaga pengajar yang telah ditetapkan, bukan hanya berdasarkan rekomendasi.Karena itu, perlu disusun SOP tentang penentuan tenaga pengajar mengisi kekosongan tersebut. c. Penambahan jumlah Widyaiswara dan kompetensi Widyaiswara Penambahan jumlah dan kompetensi Widyaiswara dapat menjadi solusi penyelesaian permasalahan proses penetapan tenaga pengajar dalam jangka panjang. Jika jumlah dan kompetensi Widyaiswara memadai untuk suatu diklat, maka ketergantungan Pusdiklat KNPK terhadap unit lain tentang penetapan tenaga pengajar dapat diatasi. DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 13/KM.12/2013 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Lampiran PERBANDINGAN ANTARA REKOMENDASI TENAGA PENGAJAR DENGAN PENUGASAN TENAGA PENGAJAR PADA DTSD HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH ANGKATAN I TAHUN 2013 No Mata Diklat Jumlah Rekomendasi tenaga pengajar Jumlah Penugasan Tenaga Pengajar Kesesuaian Rekomendasi dengan Penugasan WI eksternal WI Eksternal WI eksternal 1 Filosofi Otonomi Daerah & Desentralisasi Fiskal 1 0 1 0 1 0 2 Pokok-Pokok Keuangan Negara & Keuangan Daerah 2 1 1 0 1 0 3 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 0 5 0 1 0 1 4 Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 0 3 0 4 0 0 5 Mekanisme Transfer Dana ke Daerah dan AKLAP 0 3 0 1 0 0 6 Pembiayaan dan Kapasitas Daerah 0 2 0 2 0 1 7 Dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan 1 0 1 0 1 0 8 Sistem Informasi Keuangan Daerah 0 4 0 1 0 1 9 Tinjauan Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal Terhadap Kemampuan Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah 0 1 0 1 0 1 10 Evaluasi Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (LKPD) 1 3 0 1 0 0 11 Visi, Misi, Organisasi, Tupoksi dan Kode Etik Pegawai DJPK 0 3 0 2 0 0 Lampiran (Lanjutan) PERBANDINGAN ANTARA REKOMENDASI TENAGA PENGAJAR DENGAN PENUGASAN TENAGA PENGAJAR PADA DTSD HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH ANGKATAN I TAHUN 2013 (LANJUTAN) No Mata Diklat Jumlah Rekomendasi tenaga pengajar Jumlah Penugasan Tenaga Pengajar Kesesuaian Rekomendasi dengan Penugasan WI eksternal WI Eksternal WI eksternal 12 Ceramah: Pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) 0 1 0 1 0 0 13 Ceramah Current Issue 0 1 0 1 0 0 TOTAL 5 27 3 15 3 4 Jumlah kesesuaian penugasan tenaga pengajar dengan rekomendasi (Widyaiswara) 3 Jumlah kesesuaian penugasan tenaga pengajar dengan rekomendasi (Eksternal) 4 Jumlah kesesuaian penugasan tenaga pengajar dengan rekomendasi (Keseluruhan) 7 Jumlah penugasan tenaga pengajar 18 Persentase penugasan TP yang sesuai dengan rekomendasi terhadap jumlah penugasan tenaga pengajar dari Widyaiswara 100.00% Persentase penugasan TP yang sesuai dengan rekomendasi terhadap jumlah penugasan tenaga pengajar dari Eksternal 26.67% Persentase penugasan TP yang sesuai dengan rekomendasi terhadap jumlah penugasan tenaga pengajar 38.89%

      Sistem Pernapasan Manusia

      $
      0
      0
      Bernafas adalah proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Untuk bernafas manusia membutuhkan organ-organ pernapasan yang saling terhubung menjadi sistem pernapasan manusia.

      Sistem Pernapasan Manusia
      Manusia bernafas dengan menggunakan sistem pernafasan yang terdiri dari banyak organ pernafasan. Berikut organ pernapasan dan fungsinya:

      1. Hidung
      2. Nasofaring
      3. Tenggorokan
      4. Trakea
      5. Paru-paru

      (materi rokok durasi 4menit) keren temen temen UGM acara sebagus ini bukan disponsori oleh rokok. Karna kita tau acara beasar di indonesia banyak sponsor rokokr. padahal rokok itu banyak efek jelekny nya yah salah satunya perokok jadi cenderung ngeyel. barusan td mlm saya liat ada orang rokok di minimarket. Langusung saya samperin kan.A: “Loh pak bapak kok rokok disini, ini kan tempat umum.” B : “ ya saya juga beli rokok ini di minimarket ini masa ga boleh rokok disini A :ya pak minimarket juga jual kondom, terus kalo bapak beli kondom diminimarket brabrti boleh pasang kondom diminimarket juga. Bahaya kalo udah gini nanti bisa2 di apotek ada orang nungging sambil ngelus2 pantat A: “lagi apa mas?” B:” ngoles bisul di apotek” ,kalo bisa gt nanti saya buka apotek jual salep bisul khusus wanita dan terima jasa oles. ||| ini membuktika yah Area no smoking itu penting yah karan menurut saya perokok itu lenih berbahaya dari pada orang kena HIV AIDS. Coba misal sebelah km ada psangan kena HIV IDS lg ML sebelah km, oohh yeeees ohh noooo kamu ga bakal ketularan HIV, paling banter ketularan kepengen. Coba kalo sekitar kamu orang lg rokok,, kkamu ga rokok tp kena penyakitnya itu sama aja kaya .................................................. (urung nemu puchline). Perokok indonesia itu Cuma takut sam yg namanya AC. Kalo misal disebuah gedung A:“loh pak rokok diluar” B : “iya mas didalem ruang ber AC” ohhjadi mbaknya kalo ga suka rokok bsk gendong AC kemana mana tp tau ga temen2 zat bikin ketagihan dirokok itu apa? Menurut saya itu TAR yah, TAR abis makan satu TAR abis 1 TAR kalo udah mati baru berenti. Jadi saya punya program bikik rokok generik, murah ga bikin miskin, supsidi pemerintah, ga bikin ketagihan, tp masih tetap bikin impotensi. Dan kalo rokok biasa rasanya satandar yah mentol, kopi kalo rokok generik berbagai rasa yah rasa rendang atau rokok rasa tahu isi jadi lebih nkmat rokoknya sambil makan cabe rawit. tp saya heran yah dr jutaan batang rokok yg diproduksi rasanya sama semua ga ada yg tiba tiba lagi rokok “ njing keasinan kebanyakan masako nih”. Dan kalo misal anak2 kos nih yg biasa beli rokok setengah bungkus, kalo beli rokok generik ga bisa yah setengah bungkus, bahasnya diganti jadi stengah resep. Acara musik rokok, acara olahraga rokok, jangan jangan bsk sunatan jg rokok, karna ga usah pake undangan spanduknya dimana mana : mohon doa restu hajatan sunatan anak kami yang ke 2x nya. Jumat kliwon 12 syawal 1423 hijriah Tempat jogja exspo center, hiburan : NOAH tiket amplop seiklashnya yg penting enjoy aja. gnikahan biasa pake pager bagus kalo sponsornya rokok pakenya SPG yah. Pasti anak2 bakal sombong ni yg sunatanya disponsorin rokok kalo lagi pada pamer nama alat kelamin mreka. (suasana di Wc sedang kecing berdiri) A : weh sob gede juga punya km. B : yoi sob djarum super (sambil nunjuk titi). Dan buat comic jangan rokok class mild yah karna kita harus talk less do more jangan jangan nanti komik yang rokoknya clas mild kalo mau bahas coli dia coli dulu baru openmic praktek ( act out coli) tagline : ENAK terus apa maning kaya kue act out mempraktekan terus tagline apaa pokoke sing diprakteka disit nembe ngomong dan saya sering denger dari temen yg roko, wehh broo gudang garem rasanya gurih bangt broo, tp saya heran yah dr jutaan batang rokok yg diproduksi rasanya sama semua ga ada yg tiba tiba lagi rokok “ njing keasinan kebanyakan masako nih”. Dan sekarang rokok banyak rasanya yah, mentol, kopi ga ada yg rasa rendang yah atau gudeg laris pasti. Atau rasa yg yang paling laku keknya rokok rasa indomie goreng itu lariss bangt pasti. Dan iklan rokok gila yahbanyak bangt bahkan kalo dijalan raya kita tauilkan rokok dimana ada di, hati hati yah sama iklan rokok yang dijalan, karna ini bisa menjebak kalian untuk ketilang, tiba tiba habis perempatan kalian ditilang, POLISI : “maaf pak kenapa diperempatan td saat lampumerah bapak langsung belok kiri tidak berhenti dahulu A: “perasaan tadi tulisannya “belok kiri enjoy aja”. Tapi juga ada temen saya yg bilang, ga dipungkiri sob rokok juga bisa jadi obat stres kalo kita lg penat banyak kerjaan, tp selama saya kuliah di farmasi belum pernah nemu resep buat orang stress “ baik pak kena strees ini obatnya djarum super 3x satu batang sebelum makan”.

      Tarian Daerah

      $
      0
      0
      Tari Daerah Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan, salah satunya adalah tari adat/tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat kurang lebih 700 suku bangsa yang mendiami Indonesia dan masing-masing suku memiliki tarian daerah. Ada sekitar 3000 jenis tari tradisional asli Indonesia.

      Seni tari tradisional di Indonesia dapat digolongkan dalam bererapa kategori. Pada kategori sejarah, tari tradisional indonesia dapat dibagi menjadi tiga:

      • era kesukuan prasejarah, 
      Sebelum masuk era sejarah/belum ada pengaruh dari luar, suku-suku di Indonesia sudah mengembangkan tarian tradisional. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian tersebut dikembangkan dari gerakan ritual kepercayaan/keagamaan seperti tari perang, tari pemanggil hujan dll. Tari ini juga ada yang terinspirasi dari alam seperti tari merak. Salah satu ciri tari dari era ini adalah gerakannya berulang-ulang dan memiliki tujuan tertentu.
      • era Hindu-Buddha,
      Masuknya Hindu dan Budha memengaruhi seni tari yang berkembang di Indonesi pada saat itu. Kisah Ramayana, Baratayudha, dan/atau Panji menjadi inspirasi tari pada waktu itu. 
      • era Islam. 
      Datangnya islam di nusantara membuat pergeseran tari tradisional di Indonesia. Seni tari disesuaikan dengan ajaran Islam seperti busana yang lebih sopan. Contoh tari yang terpengaruh oleh era Islam ini antara lain Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh.

      Sedangkan dilihat dari  pelindung dan pendukungnya, seni tari Indonesia dibagi dalam dua kelompok:
      • tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, 
      • dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. 

      Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok;
      • tari tradisional dan 
      • tari kontemporer

      Berikut Tarian Daerah dari Indonesia
      1. Tari Piring
      Tari Piring merupakan tari khas orang minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat. Tari Piring/tari piriang dilakukan oleh penari dengan media piring yang diayun cepat, teratur, tanpa terlepas dan terjatuh. Tarian ini melambangkan rasa gembira dan syukur.
      Tari piring diiringi dengan musik yang dimainkan dengan talempon dan saluang. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang. Pada awalnya tari ini digunakan sebagai ritual kepada dewa atas hasil panen yang melimpah. Namun setelah masuknya Islam, Fungsi tari piring bergeser hanya sebagai media hiburan masyarakat.

      2. Tari Jaipong
      Tari Jaipong adalah tari tradisional suku sunda dari Jawa Barat. Tari ini diciptakan oleh Gugum Gumpita pada tahun 1960-an. Tari Jaipong adalah perpaduan gerakan ketuk tilu, tari topeng banjet, dan pencak silat (bela diri). 
      Gerakan Tari Jaipong
      > Ibing Pola (Tarian Berpola)
      Tarian ini umumnya dilakukan secara berkelompok dikoreografi, disajikan dalam panggung untuk kebutuhan hiburan saja.

      > Ibing Saka (Tarian Acak)
      Penampilan gerakan ini populer di daerah Subang & Karawang, disebut juga sebagai Bajidor. Bajidor itu sendiri tidak jarang diasosiasikan sebagai akronim dari Barisan Jelama Boraka atau Barisan dari orang-orang durhaka. Tarian ini lebih merakyat sebab posisi penonton sejajar dengan penari serta penonton bisa ikut menari.

      3. Tari Saman
      Tari Saman merupakan tari tradisional dari daerah Gayo, Aceh. Tari ini biasanya ditampilkan untuk peristiwa penting adat. Tari saman adalah salah satu cara untuk pencapaian dakwah. Tarian ini mencerminkan keagamaan, pendidikan, sopan santun, kepahlawanan, kebersamaanda kekompakan.
      Tari Saman umumnya dipertunjukan tidak memerlukan iringan alat musik, tetapi hanya menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada & pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech.
      Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.

      4. Tari Kecak
      5. Tari Pendet
      6. tari Tor-tor
      7. Tari Gambyong
      8. Tari Topeng
      9. Tari Yapong

      Sistem Pemerintahan Australia

      $
      0
      0
      Sistem Pemerintahan Australia
      Australia merupaka negara persemakmuran Inggris yang berdiri pada tahun 1901. Australia terdiri dari enam negara bagian yang sepakat menjadi negara federasi. Di bangun diatas tradisi demokrasi liberal, Australia mewarisi nilai-nilai yang berasal dari Inggris dan negara-negara Amerika Utara.

      Sistem Pemerintahan Australia adalah Sistem Parlemen yang terdiri dari: Dewan Perwakilan dan Senat.

      Kekuasaan Eksekutif dijalankan oleh Menteri yang diangkat oleh parlemen. Dengan begitu, para menteri bertanggung jawab penuh kepada parlemen.

      Sebagai negara persemakmuran Inggris, maka kepala negara Australia adalah Kelapa Negara Inggris.

      Konstitusi Australia
      Meskipun merupakan negara persemakmuran Inggris, Australia memiliki konstitusi tertulis/undang-undang dasar(Inggris tidak memiliki konstitusi tertulis). Undang-undang Dasar Australia berisi rumusan tanggung jawab pemerintah federal, yang mencakup hubungan luar negeri, perdagangan, pertahanan dan imigrasi.


      Sistem Gerak Manusia

      $
      0
      0
      Sistem Gerak Manusia

      Bahasan

      • Tulang
      • Struktur Tulang
      • Jenis-jenis Tulang
      • Sistem Rangka
      • Otot

      COMING SOON

      standup comedy mengajarkan saya bagaimana berfikir kreativ Dalam membuat materi materi comedy hasil analisis dari beberapa kegelisahan yang saya alami maupun dari lingkungan sekitar dan disajikan dalam sebuah pertunjukan yang dibalut dengan kemasan komdey. Selain itu standup juga memberikan saya berpengalaman dalam berkomunitas karena saya tergabung dalam komunitas standup comedy purwokerto yang aktif mengadakan event standup komedy atau ikut dalam pengisi acara berbagai event. Selama hampir 2 tahun megikuti standup comedy saya kali aktif mengukiti kompetisi standup dan beberapa acivment yang saya dapat. Yang pertama juara 2 lomba standup comedy antar universitas seluruh jawa tengah dalam rangka hari anti tembakau 2012 di univ. UDINUS semarang. Yang kedua juara 2 standup comedy competation a mild seluruh jawa barat di tasikmalaya dan yang ketiga juara 3 standup comedy banyumasan di harian satelit post. EXSPERIENCE 1. melindungi masyarakat dari bahaya antibiotik Aktiv di Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan salah satu target saya untuk menambah wawasan saya dalam berorganisasi dengan taraf yang lebih formal. Dan pada pertengahan 2012 saya dipercaya menjadi Project manager untuk event tahunan BEM yaitu seminar kesehatan farmasi. Tema yang diangkat dalam seminar menurut saya harus bisa berdapak langsung bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Antibiotik adalah salah satu golongan obat yang tidak banyak para ahli dan peneliti untuk mengembangkanya, selain karna harganya yang murah, para peneliti lebih cendenrung mengembangkan obat obatan untuk penyakit lebih punya nilai ekonomis tinggi. Namun Pada prakteknya masih banyak penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan aturan dan hal tersebut akan mengakibatkan resistensi. Penelitian untuk antibiotik baru sedikit namun sudah banyak antibiotik yang resisten karna penggunaan yang tidak tepat. Berawal dari masalh tersebuh team sepakat mengankat tema seminar “ melindungi masyarakat dari bahaya antibiotik”. Ini merupakan pengalaman pertama saya menjadi ketua dalam sebuah event. Masalah yang pertama saya hadapi adalah masalah financial, karna kesalahan pengelolaan anggaran pada event seminar kali ini sama sekali tidak ada biaya bantuan dari Uiversitas, ahirnya saya mengambil keputusan dengan meminjam uang 1 juta rupiah untuk biaya oprasional sebelum acara dan Semua perjanjian pembayarannya akan dilakukan setelah usai acara yang saya buat dengan pihak ketiga seperti catring, dekorasi, dll. sebenarnya banyak malaah yang saya hadapi seperti tidak adanya akses bandara di kota kami ( purwokerto), minimnya SDM karna kebanyak anggota team adalah mahasiswa semester 1. Namun berkat kerjakeras team ahirnya seminar kesehatan yang kami selenggarakan sukses, dihadiri 600 peserta ( rekor peserta seminar kesehatan terbanyak di purwokerto), mempunyai nilai seminar (SKP) tertinggi sepanjang sejarah seminar kefarmasian di wilayah purwokerto, dihadiri dirjen bina farmasi republik indonesia, total omset uang yang dikelola mencapai 100 juta, dan keuntungan yang kita dapat mencapai 20 juta.

      Sistematika Penulisan Makalah sebagai Karya Tulis

      $
      0
      0
      Membuat tulisan dalam bentuk karya tulis ilmiah kadang tidak mudah bagi sebagian orang. Selain isinya yang harus dapat dibuktikan secara empiris, strukturnya juga harus baik dan benar.

      Struktur Penulisan Makalah

      Menurut DR. H. Endang Danial AR., M.Pd., karya tulis ilmiah adalah berbagai macam tulisan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok menggunakan tata cara ilmiah, yaitu suatu sistem penulisan yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori, dan data dalam memberikan pemecahan alternatif masalah tertentu.

      Bab I Pendahuluan
      Pendahuluan berisi Latar Belakang, Masalah atau Topik Bahasan, Sistematika Penulisan, dan Tujuan Penulisan
      Bab II Pembahasan
      Bab III Penutup
      Daftar Pustaka
      Lampiran

      Fungsi Struktur Penulisan
      Sebagai aturan atau pedoman untuk membuat tulisan yang baik dan benar.
      Alunan lagu ‘Grenade’ dari Bruno Mars mengalun merdu. Percakapan antara sekelompok manusia terdengar begitu bersemangat. Teriakan-teriakan semangat dan kemenangan juga tidak kalah ikut andil dari keadaan sekarang. Tidak mengherankan terdapat kejadian-kejadia itu saat ini, di sebuah ruangan terujung dari sebuah lorong yang bisa disebut ruang kelas XI Bahasa 3. Disebuah kelas yang seharusnya menjadi tempat KBM berlangsung memang sedang free dengan KBM. Ibu Nunik yang seharusnya mengajarkan pelajaran bahasa inggris sedang izin tidak dapat mengajar kerena kepentingan yang tidak dapat ditiggalkan. Di pojok kiri bagian belakang terlihat dua orang siswi yang sedang sayik bercangkrama. Mereka juga sepertinya memanfaatkan momen free KBM ini untuk saling bertukar info atau mungkin lebih tepatnya bergosip ria. “La, kamu tau ngga tadi pagi gue papasan lho sama ka Angga,” kata cewe pertama. “Serius? Trus ngapain? Cuma papasan doang?” tanya cewe yang berkacamata. “He eh, ya ngga cuma papasan si tadi sempet ngobrol juga. Trus salam lo yang tempo hari itu udah gue sampein tadi,” kata cewe pertama. “Aduuh Nadien, serius lo? Mau ditaro dimana muka gue, gue malu tau,” kata cewe yang berkacamata tersebut. “Masih ngarepin mas ka Angga lo La? Lo itu emang udah dibutain sama cinta ya, ngga inget lo waktu kemah taunan kemaren? Ngga inget lo waktu malam terakhir disana, lo udah milih dia tapi dianya malah milih sobat lo ini buat nyanyi bareng,” tiba-tiba sebuah suara datang dari sesosok cewe yang bertubuh langsing. “Heh, maksud lo ngomong kaya gitu apa? Oh gue tau, lo itu Cuma sirik kan sama gue, karna gue punya sobat kaya Lyla yang setia dan ngga pernah kemakan sama kiri belekang, Lyla terlihat gelisah. Entah apa masalah yang sedang dia hadapi sehingga dia terlihat gelisah. Bangku di sebelahnya masih kosong, menandakan Nadien belum datang ke sekolah. ‘Aduh, tu anak mana si! Udah jam segini, masih belum nongol juga. Ngga inget apa, kalo hari ini pelajarannya Bu Sisca. Apa tu anak emang sengaja, mau kena marah gitu. Aduh, sms gue juga ngga kekirim. Gue telepon hpnya mati. Awas aja kalo dia datang, bakal gue marahin dia. Abisnya dia udah bikin gue gelisah kaya gini’ kata Lyla dalam hati. Beberapa saat kemudian terlihat Nadien memasuki kelas XI Bahasa 3. Dan itu membuat Lyla merasa lega karena Nadien datang sebelum Bu Sisca mamasuki kelas. Nadien berjalan menuju bangkunya. Lyla sudah berniat memarahi Nadien saat dia duduk di bangkunya. “Dien, lo kemana aja si? Kok baru dateng sekarang, lo ngga lupa kan kalo jam pertama ini mapelnya Bu Sisca? Apa lo emang sengaja? Trus kenapa hp lo mati? Lo tau ngga si, gue khawatir tau ngga sama lo. Gue tuh takut lo itu kenapa-napa” cerocos Lyla panjang lebar. “Maaf,” jawab Nadien singkat. Dan jawaban singkat Nadien membuat Lyla bingung, tidak seperti biasanya. Lalu dia mengamati Nadien, ‘sepertinya ada yang salah sama ini anak’ katanya dalam hati. ‘Wajahnya keliatan muram, dia juga keliatan lesu’ pikirnya. ‘Apa mungkin dia sakit? Ah mending langsung tanya aja deh” pikirnya. “Lo kenapa Dien? Lo sakit?” tanya Lyla lembut “Gue ngga papa La” jawab Nadien. “Tapi Dien,,,” “Bu Sisca udah masuk tuh, kita ngga boleh ngobrol dikelas kan” kata Nadien memotong perkataan Lyla. Terlihat Bu Sis

      Biografi Jenderal Soedirman

      $
      0
      0
      Biografi Jenderal Soedirman
      Jenderal Soedirman adalah salah satu pahlawan terbesar bangsa Indonesia. Beliau memimpin pasukan walau setengah paru-parunya sudah tidak berfungsi lagi. Di tengah-tengah sakitnya itu beliau berjuang demi Indonesia.
      Berikut Biografi Jenderal Soedirman
      Soedirman lahir di Bodas Karang Jati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916.


      GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NAMA MATA PELAJARAN Manajemen Aset 1 JUMLAH JAMLAT STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu menganalisis struktur dasar manajemen aset dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku 8 Jamlat ; @ 45 menit SIKAP YANG DIBANGUN TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU Menjelaskan Pengantar Manajemen Aset a.Definisi manajemen aset b.Sasaran manajemen aset c.Tujuan manajemen aset d.Tanggungjawab manajemen aset e.Langkah awal manajemen aset 1 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami konsep 30 0 Pengantar Manajemen Aset Pengantar Manajemen Aset Menjelaskan Konsep Dasar Manajemen Aset a.Pengertian aset b.Kerangka manajemen aset c.Reformasi manajemen aset d.Kerangka kerja reformasi manajemen aset e.Siklus hidup aset f.Konsep manajemen keuangan dan akuntansi 2 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami konsep 30 0 Dasar Manajemen Aset Konsep Dasar Manajemen Aset Menguraikan Prinsip dan Teknik Manajemen Aset a.Pentingnya manajemen aset b.Aktivitas utama manajemen aset c.Prinsip dan teknik manajemen aset d.Strategi manajemen aset 3 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami Prinsip 30 0 dan Teknik Manajemen Aset Prinsip dan Teknik Manajemen Aset Menjelaskan Profesionalisme Manajemen Aset a.Struktur pengendalian internal b.Kebijakan dan prosedur c.Daftar aset (Asset Registered) 4 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami Prinsip 45 0 Profesionalisme Manajemen Aset Profesionalis-me Manajemen Aset Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU 4 45 0 Menjelaskan Perencanaan dan Penganggaran Aset a.Menentukan kebutuhan aset b.Mengevaluasi aset-aset yang ada c.Menyesuaikan/menyelaraska n aset dengan penyediaan pelayanan d.Mengembangkan strategi aset e.Pendanaan dan penganggaran modal 5 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memperkirakan 45 0 Perencanaan dan Penganggaran Aset Perencanaan dan Penganggaran Aset Menjelaskan Pengadaan Aset a. Rencana pengadaan b. Keputusan pengadaan c. Metode pengadaan d. Metode kontrak/perjanjian 6 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami Prinsip 45 0 Pengadaan Aset Pengadaan Aset Menjelaskan Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset a. Kinerja aset b. Prinsip-prinsip akuntabilitas c. Kebijakan pemeliharaan aset 7 Ceramah Tanya jawab 1. Referensi 2. LCD 3. Audio 4. White board Memahami Kaidah 45 0 Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset Menjelaskan Penghapusan Aset a.Keputusan penghapusan b.Metode penghapusan c.Penilaian kinerja 8 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami Kaidah 45 0 Penghapusan Aset Penghapusan Aset Menjelaskan Pencatatan, Penilaian, dan Pelaporan Aset a. Kebutuhan informasi aset b. Pencatatan aset c. Perekaman informasi aset d. Akuntansi dan penilaian aset 9 Ceramah Tanya jawab 1. Referensi 2. LCD 3. Audio 4. White board Memahami Kaidah 45 0 Pencatatan, Penilaian, dan Pelaporan Aset Pencatatan, Penilaian dan Pelaporan Aset Jumlah Alokasi Waktu Dalam Prosentase ( % ) 100.00 0 (menit) 360 0 1. Asset Management Handbook, Australian National Audit Office, Commonwealth of Australia, 1996 2. A Guide to the Management of Departmental Fixed Assets, Government of South Australia 3. Asset Management Primer, US Department of Transportation, 1999 4. Asset Management and Asset Valuation: The Implications of the Government Accounting Standards Bureau (GASB) Standards for Reporting Capital Assets, Mid-Continent Transportation Symposium 2000 5. Atep Adya Barata, Memposisikan Aset dalam Aktivitas Organisasi Publik, Swasta dan Individu, Seminar Nasional, 20 September 2005, Timor Room Hotel Borobudur Jakarta 6. Australian National Audit Office, Asset Management Handbook, (Commonwealth of Australia, 1996) 7. Danylo, N.H. and A. Lemer. APWA Task Force on Asset Management reveals reliminary findings to members, APWA Reporter, December 1998/January 1999 8. Developing Strategic Asset Management Plans, Government of Tasmania, Department of Treasury and Finance, 2004 Daftar Pusaka : Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER 9. D.J. Vanier, Asset Management: "A" TO "Z", NRCC/CPWA/IPWEA Seminar Series "Innovations in Urban Infrastructure" Philadelphia, 2001 10. Doli D Siregar, Pemahaman Bisnis Properti sebagai Titik Tolak Profesioanalisme dalam Manajemen Properti, Satyayama Graha Tara, 1999 11. Geliat Bisnis Manajemen Properti Jor-joran Bisnis dengan Margin Kecil, Copyright@ Sinar Harapan 2003 12. Implementing Strategic Asset Management, APWA International Public Works Congress, 2002 13. Iwan Hindawan D., Arik Hariyono., Murtaji, Manajemen Properti. Tinjauan atas Real Properti dan Aset Publik, BPPK Depkeu RI, 2006 14. Jack C. Harris., Jack P. Friedman, Real Estate Handbook, 4th Ed. Barrons`s Educational Series, Inc. New York. 1997 15. John Downes, Jordan Elliot Goodman, Edisi Ketiga, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Jakarta 1999 16. Kyle, Robert C, Property Management, Real Estate Education, chapter 5, 6 & 7 17. Life-Cycle Cost Analysis Primer, US Department of Transportation, 2002 18. Life-Cycle Cost Analysis - Real Cost - Manual, US Departmenet of Transportation, 2002 19. Majalah Anggaran, Laporan Utama: Banyak Instansi Tidak Mengamankan Kekayaan Negara, Edisi No.77 Tahun 2001 dan Buletin Pemeriksa-BPK dalam artikel yang ditulis Yasmadi Yoedodibroto, Masalah Barang Inventaris Milik Negara Terus Berkembang, Edisi 88, BPK, 2003 20. Modul Diklat Penilai Internal BPPK, Jakarta 2003 21. Modul DPT III Khusus Keahlian Pajak, Penilai 22. Modul Serial Kuliah Manajemen Properti MEP, UGM 23. Olga Kaganova dan James Mc Kellar, Managing Government Property Assets: International Experiences, (The Urban Institute Press, 2006) 24. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 25. Primer on Asset Management, Transportation Association of Canada, 1999 26. Property Management dan Property Agency, Kerja Sama Departemen Perdagangan dengan GAPPI, 1993 27. Strategic Asset Management Framework, Second Edition, Government of South Australia, 1999 28. Victorian Government, Asset Management Series, Bagian 2 (Victorian Government, Melbourne, 1995) 29. Wakhid Slamet Ciptono, Organisasi Bisnis Properti Indonesia Abad 21, The Agile Property Business, UGM 1999 Penyusun GBPP Disahkan di 01 January 2014 Kepala Pusdiklat Lalu Henry Yujana NIP 195806201985101001 Tangerang Selatan Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NAMA MATA PELAJARAN Pokok-pokok Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2 JUMLAH JAMLAT STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami Pokok-Pokok Pengelolaan Barang Milik Negara dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku. 20 Jamlat ; @ 45 menit SIKAP YANG DIBANGUN TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU Menjelaskan Barang Milik Negara -Pengertian -Jenis-jenis -Nilai Kapitalisasi Aset Tetap -Pengeluaran yang dikapitalisasikan -Aset tetap yang tidak diketahui nilai perolehannya -Penggolongan dan kodefikasi 1 Ceramah Tanya jawab Diskusi 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Menterjemahkan 60 0 Barang Milik Negara (BMN) Barang Milik Negara Menjelaskan konsep Pengelolaan BMN -Ruang lingkup/siklus pengelolaan BMN -Wewenang dan tanggung jawab Pengelola -Wewenang dan tanggung jawab Pengguna 2 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami konsep 90 0 pengelolaan BMN Konsep pengelolaan Barang Milik Negara Menjelaskan Perencanaan dan Penganggaran BMN -Perencanaan BMN -Penganggaran BMN 3 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami kaitan 45 0 antara perencanaan dan penganggaran BMN Perencanaan dan penanggaran BMN Menguraikan Penggunaan Barang Milik Negara -Pengertian Penggunaan BMN -Penggunaan BMN yang ideal -Persoalan dalam penggunaan BMN -Akibat penggunaan BMN yang tidak sesuai 4 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Menentukan 90 0 prosedur Penggunaan BMN Penggunaan Barang Milik Negara Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU -Tujuan penetapan status penggunaan -Status penggunaan barang -Implikasi penetapan status penggunaan barang -Ketentan pokok penggunaan BMN -Tata cara penetapan status penggunaan BMN -Tata cara penetapan BMN idle -Tata cara perubahan status penggunaan BMN -Sanksi terhadap penggunaan barang yang tidak sesuai dengan Menjelaskan Pemanfaatan BMN -Dasar hukum dan pengertian -Sewa -Pinjam pakai -Kerjasama pemanfaatan -BGS/BSG 5 Ceramah Tanya jawab Video Multimedia Pemanfaatan BMN 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board 5.Video Multimedia Menentukan 90 0 prosedur pemanfaatan BMN Pemanfaatan BMN Menjelaskan Pengamanan dan Pemeliharaan BMN -Pengamanan BMN -Pemeliharaan BMN 6 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami prinsip 90 0 pengamanan dan pemeliharaan BMN Pengamanan dan pemeliharaan BMN Menjelaskan Penatausahaan BMN -Ruang lingkup -Penggolongan dan Kodifikasi -Nilai Minimum Kapitalisasi -Pembukuan -Inventarisasi -Pelaporan 7 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami prinsip 90 0 penatausahaan BMN Penatausahaan BMN Menjelaskan Prinsip penatausahaan BMN dari KKKS a.Dasar hukum b.Kontraktor Kontrak kerjasama c.Karakteristik BMN eks KKKS d.Penatausahaan BMN eks KKKS 8 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami Prinsip 90 0 penatausahaan BMN dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Penatausahaan BMN dari KKKS Menjelaskan Penilaian BMN -Dasar hukum -Pengertian dan tujuan 9 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD Memahami prinsip 75 0 penilaian BMN Penilaian BMN Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU penilaian -Mekanisme penilaian 9 3.Audio 4.White board Penilaian BMN 75 0 Menjelaskan Penghapusan BMN -Dasar hukum -Pengertian -Jenis-jenis penghapusan -Persyaratan dalam penghapusan BMN -Ketentuan dalam penghapusan BMN -Tatacara penghapusan 10 Ceramah Tanya jawab Pemutaran Video Multimedia Penghapusan BMN 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board 5.Video Multimedia Menentukan 90 0 prosedur penghapusan BMN Penghapusan BMN Menjelaskan Pemindahtanganan BMN -Dasar hukum -Pengertian -Penjualan BMN -Tukar menukar BMN -Hibah BMN -Penyertaan modal pemerintah 11 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White boar Menentukan 90 0 Prosedur pemindahtanganan BMN Pemindahtanganan BMN Jumlah Alokasi Waktu Dalam Prosentase ( % ) 100.00 0 (menit) 900 0 1. Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 4. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 5. Peraturan Menteri Keuangan nomor 96/PMK.6/2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan BMN 6. Peraturan Menteri Keuangan nomor 29/PMK.6/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN 7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 33/PMK.6/2010 tentang Sewa BMN 8. Peraturan Menteri Keuangan nomor 226/PMK.6/2011 tentang Perencaanaan Kebutuhan BMN 9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 248/PMK.6/2011 tentang Standar Kebutuhan Barang 10. Peraturan Menteri Keuangan nomor 250/PMK.6/2011 tentang Pengelolaan BMN Idle 11. SE-2/MK.1/2013 tentang Penghapusan BMN di Lingkungan Kementerian Keuangan Daftar Pusaka : Penyusun GBPP Disahkan di 01 January 2014 Kepala Pusdiklat Tangerang Selatan Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER Lalu Henry Yujana NIP 195806201985101001 Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NAMA MATA PELAJARAN SIMAK BMN 3 JUMLAH JAMLAT STANDAR KOMPETENSI setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku 8 Jamlat ; @ 45 menit SIKAP YANG DIBANGUN TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU Menjelaskan struktur organisasi akuntansi BMN -Struktur organisasi pengguna -Struktur organisasi pengelola 1 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami kaitan 45 0 antara Struktur organisasi akuntansi BMN Struktur organisasi akuntansi BMN Menjelaskan Kebijakan Akuntansi Persediaan -Definisi persediaan -Pengakuan persediaan -Pengukuran persediaan -Pengungkapan persediaan 2 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami isi 45 0 pokok kebijakan akuntansi persediaan Kebijakan Akuntansi Persediaan Menjelaskan Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Aset Lain-Lain Definisi aset tetap -Pengakuan aset tetap -Pengukuran aset tetap -Pengungkapan aset tetap -Definisi aset lain-lain -Pengakuan aset lain-lain 3 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami isi 60 45 pokok kebijakan akuntansi aset tetap dan aset lain-lain Kebijakan akuntansi aset tetap dan aset lain-lain Memberikan Contoh tentang Pembukuan dan Pelaporan Persediaan -Pengenalan Aplikasi persediaan -Mekanisme pelaporan persediaan 4 Ceramah Tanya jawab Diskusi 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board 5.Flipchart Memahami kaidah 75 0 pembukuan dan pelaporan persediaan Pembukuan dan Pelaporan Persediaan Memberikan Contoh tentang Pembukuan dan Pelaporan BMN non Persediaan -Pengenalan Aplikasi SIMAK BMN -Mekanisme pelaporan BMN non persediaan 5 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami kaidah 90 0 pembukuan dan pelaporan BMN non persediaan. Pembukuan dan Pelaporan BMN non persediaan Jumlah Alokasi Waktu (menit) 315 45 Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER Dalam Prosentase ( % ) 87.50 12.50 Daftar Pusaka : Penyusun GBPP Disahkan di 01 January 2014 Kepala Pusdiklat Lalu Henry Yujana NIP 195806201985101001 Tangerang Selatan Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NAMA MATA PELAJARAN Pengetahuan Dasar Penilaian 4 JUMLAH JAMLAT STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami Pengetahuan Dasar Penilaian dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku. 8 Jamlat ; @ 45 menit SIKAP YANG DIBANGUN TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU Menguraikan Konsep dan Prinsip Umum Penilaian -Konsep penilaian -Penilaian dan penilai -Analisis HBU -Prinsip umum peniliaian 1 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami konsep 90 0 dan prinsip umum penilaian Konsep dan Prinsip Umum Penilaian Menjelaskan Pendekatan Penilaian -Pendekatan perbandingan data pasar -Pendekatan biaya -Pendekatan pendapatan 2 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami konsep 225 0 pendekatan penilaian Pendekatan Penilaian Merumuskan laporan penilaian -Bentuk pelaporan -Bentuk format pelaporan 3 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami isi 45 0 pokok laporan Penilaian Laporan penilaian Jumlah Alokasi Waktu Dalam Prosentase ( % ) 100.00 0 (menit) 360 0 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 2. Undang-undang Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 5. Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI) Tahun 2007 dan Standar Penilaian Indonesia (SPI) Tahun 2007 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : ……… Daftar Pusaka : Disahkan di 01 January 2014 Tangerang Selatan Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER Penyusun GBPP Kepala Pusdiklat Lalu Henry Yujana NIP 195806201985101001 Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. NAMA MATA PELAJARAN Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan 5 JUMLAH JAMLAT STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami Pengelolaaan Kekayaan Negara Dipisahkan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku 12 Jamlat ; @ 45 menit SIKAP YANG DIBANGUN TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU Menjelaskan Prosedur Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan -Dasar hukum -Pengertian -Prosedur Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan 1 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami siklus 165 0 Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan Prosedur Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan Menjelaskan Tata Cara Penyertaan Modal Negara -Pengertian -Tujuan dan pertimbangan penyertaan modal negara -Sumber dan wujud penyertaan modal negara -Subyek penyertaan modal negara 2 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Menentukan Tata 45 0 cara Pemisahan Kekayaan Negara Tata cara Penyertaan Modal Negara Menjelaskan Teknis Penyertaan Modal - PMN yang Dananya bersumber dari Fresh Money APBN - PMN yang Dananya bersumber dari BMN Kementrian keuangan - PMN yang Dananya bersumber dari BMN Kementrian teknis -Tatacara pengurangan PMN dalam rangka privatisasi -Tatacara pengurangan PMN dalam rangka restrukturisasi -Tatacara pengurangan PMN 3 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Menentukan 60 0 Tatacara Penyertaan Modal Teknis Penyertaan Modal Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER TEORI PRAKTEK METODE PEMBELAJARAN MEDIA No KOMPETENSI PEMBELAJARAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN LITERATUR ALOKASI WAKTU dalam rangka pengalihan aset BUMN untuk BUMN Lain atau PT -Tatacara pengurangan PMN dalam rangka pengalihan aset BUMN untuk BUMN Pendirian BUMN baru Menjelaskan Privatisasi -Pengertian -Maksud dan Tujuan Privatisasi -Bentuk privatisasi -Tatacara privatisasi 4 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami kaidah 60 0 Privatisasi Privatisasi Menjelaskan Restrukturisasi -Pengertian -Maksud dan Tujuan Restrukturisasi -Bentuk Restrukturisasi -Tatacara Restrukturisasi 5 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami kaidah 60 0 Restrukturisasi Restrukturisasi Menjelaskan Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum Milik Negara -Latar belakang -Dasar hukum -Pengertian -Penetapan Perguruan Tinggi -Kekayaan PerguruanTinggi -Penetapan Perguruan Tinggi sebagai BHMN -Permasalahan pada BHMN 6 Ceramah Tanya jawab Diskusi kelompok 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Memahami fakta 60 0 perguruan tinggi sebagai BHMN Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum Milik Negara Menjelaskan Penatausahaan Penyertaan Modal Negara -Pengertian -Maksud dan tujuan -Metode pencatatan -Dokumen legal penatausahaan 7 Ceramah Tanya jawab 1.Referensi 2.LCD 3.Audio 4.White board Menentukan 90 0 Prosedur Penatausahaan Penyertaan Modal Negara Penatausahaan Penyertaan Modal Negara Jumlah Alokasi Waktu Dalam Prosentase ( % ) 100.00 0 (menit) 540 0 1. Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara 6. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Pedoman Pengelolaan Perusahaan Negara 7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Daftar Pusaka : Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER 8. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2005 tentang Privatisasi Perusahaan Perseroan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2005 tentang Pengabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Perubahan Bentuk BUMN 10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2005 tentang Tatacara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas 11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Penyusun GBPP Disahkan di 01 January 2014 Kepala Pusdiklat Lalu Henry Yujana NIP 195806201985101001 Tangerang Selatan Printed from eProgram v.1.2014; on 03-Apr-2014 09:57; by: USER; in: SERVER . GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DESKRIPSI SINGKAT DTSD Kekayaan Negara Tingkat II Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan benar tugas dan fungsi DJKN dalam mengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

      Sistem Administrasi Negara

      $
      0
      0
      Sistem
      Sistem pada hakekatnya adalah seperangkat komponen, elemen, unsur, atau subsistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi atau suatu totalitas, serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu.

      Administrasi
      Leonard D. White sebagaimana dikutip oleh Salamoen Soeharyo dan Nasri Effendi (2005), menyatakan pengertian administrasi sebagai berikut: “Administration is a process common to all group effort, public or privat, civil or military, large or small scale” (administrasi adalah sebagai proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta, sipil ataupun militer, berskala kecil maupun besar). Lebih lanjut Dimock& Dimock dalam Soeharyo dan Effendi (2005) menegaskan bahwa pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama kelompok – “basically administration is cooperative group activity”. Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya administrasi adalah kerja sama kelompok yang dilakukan untuk mencapai tujuan, kerjasama tersebut dapat terjadi pada lingkungan negara ataupun swasta, sipil ataupun militer, dan berskala kecil maupun besar.

      Administrasi Negara
      Selanjutnya marilah kita melihat definisi mengenai administrasi negara yang diberikan oleh beberapa ahli. Dalam salah satu bukunya, Pamudji (tanpa tahun) mengemukakan bahwa administrasi negara (public administration) adalah suatu “species” dalam lingkungan “genus” administrasi (administration) yang bermakna sebagai kegiatan manusia yang kooperatif. Species lainnya mungkin dapat disebutkan administrasi niaga atau perusahaan (business administration) dan administrasi privat non perusahaan niaga. Lebih lanjut dengan menggunakan istilah public administration (administrasi publik) Pamudji mengemukakan definisi administrasi negara sebagai berikut: 1) Public administration adalah organisasi dan managemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah. 2) Public administration adalah suatu seni dan ilmu tentang managemen yang dipergunakan untuk mengatur urusan-urusan negara.

      John M. Pfiffner dan Robert V. Presthus (1950) mengemukakan pengertian administrasi negara sebagai berikut: ”Public administration involves the implementation of public policy which has been determine by representative political bodies” (Administrasi Negara meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik). Pada bagian lain ia menjelaskan bahwa: “Public administration may be defined as the coordination of individual and group efforts to carry out public policy. It is mainly occupied with the daily work of governments” (administrasi negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. Hal ini terutama meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah). Definisi tersebut kemudian ditutup dengan penjelasan sebagai berikut: “In sum, public administration is process concerned with carrying out public policies, an compassing innumerable skills and techniques which give order and purpose to the efforts of large numbers of people" (Secara menyeluruh, administrasi negara adalah suatu proses yang berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah pengarah kecakapan-kecakapan teknik yang tak terhingga jumlahnya yang memberi arah dan maksud terhadap usaha-usaha sejumlah besar orang).
      Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi Negara adalah suatu proses yang melibatkan beberapa orang dengan berbagai keahlian dan kecakapan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah. Felix A. Nigro dalam Pamudji (tanpa tahun) memberikan jawaban atas pertanyaan: Apakah Administrasi Negara itu? Dengan memberikan deskripsi semacam uraian ringkas, dengan mengatakan: ”Public Administration: is cooperative group effort in public setting

      a. covers all three branches – executive, legislative, and judicial – and their interrelationships
      b. has an important role in formulating of public policy and is thus a part of the political process
      c. is different in significant ways from private administration
      d. is closely associated with numerous private groups and individuals in providing services to the community.


      Setelah membahas mengenai pengertian administrasi negara, maka pembahasan selanjutnya adalah menjawab pertanyaan, bagaimanakah sistem administrasi yang berlaku di Indonesia? Pada hakekatnya dilihat dari segi unsur-unsur yang mempengaruhi, suatu sistem administrasi negara-negara di dunia dapat dikatakan hampir sama satu dengan yang lainnya. Demikian juga sistem administrasi negara Indonesia tidaklah jauh berbeda dengan sistem administrasi negara yang lain, yakni suatu sistem administrasi negara yang memiliki unsur-unsur dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Namun demikian karena tidak ada sistem administrasi negara yang persis sama antara negara yang satu dengan negara yang lain, maka sistem administrasi negara Indonesia dalam eksistensinya juga berbeda dengan sistem administrasi negara lainnya. Selanjutnya sistem administrasi negara Indonesia dapat diartikan baik secara luas maupun secara sempit. Dalam kehidupan bernegara berdasarkan UUD 1945 selama ini dikenal adanya dua istilah yang erat kaitannya dengan administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekan. Kedua istilah itu adalah Penyelenggaraan Negara dan Penyelenggaraan Pemerintahan Negara (Soeharyo dan Effendi: 2005).

      1. Sistem Administrasi Negara Indonesia dalam Arti Luas

      Di atas telah dikemukakan bahwa istilah yang erat kaitannya dengan administrasi negara adalah penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan negara. Administrasi negara dalam pengertiannya yang luas mencakup keseluruhan aktivitas negara, yang berarti mencakup aktivitas keseluruhan lembaga negara baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, dalam rangka mewujudkan visi dan misi bernegara bangsa Indonesia. Berkaitan dengan istilah tersebut, maka sistem penyelenggaraan negara adalah merupakan sistem administrasi negara dalam arti luas. Hal tersebut dikemukakan oleh Soeharyo dan Effendi (2005) dengan rumusan yang agak panjang, sebagai berikut: ”Sistem Administrasi Negara Indonesia dalam artian luas adalah sistem penyelenggaraan negara Indonesia, yang merupakan sistem penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan keseluruhan aparatur negara beserta seluruh rakyat, di seluruh wilayah negara Indonesia, serta segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional, demi tercapainya tujuan dan terlaksananya tugas nasional/negara sebagaimana tersebut dalam UUD 1945”.
      Selanjutnya penyelenggara negara menurut rumusan pasal 2 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah:
      a. Pejabat Negara pada lembaga negara
      b. Menteri
      c. Gubernur, sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah
      d. Hakim, meliputi hakim di semua tingkatan pengadilan
      e. Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
      perundang-undangan yang berlaku, misalnya: Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, Wakil Gubernur, dan Bupati/Walikota
      f. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pejabat dimaksud adalah Pejabat yang tugas dan wewenangnya di dalam melakukan penyelenggaraan negara rawan terhadap praktek KKN, yang meliputi:
      1) Direksi, Komisaris, dan pejabat struktural lainnya pada BUMN dan BUMD;
      2) Pimpinan Bank Indonesia;
      3) Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri;
      4) Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer, dan POLRI;
      5) Jaksa;
      6) Penyelidik;
      7) Panitera Pengadilan;
      8) Pemimpin dan Bendaharawan Proyek

      2. Sistem Administrasi Negara Indonesia dalam Arti Sempit
      Dimock dan Koenig sebagaimana dikutip oleh Philipus M. Hadjon, dkk (2002) menjelaskan bahwa administrasi negara dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas administrasi negara adalah kegiatan negara dalam melaksanakan kekuasaan politiknya. Pengertian tersebut telah diuraikan pada bagian atas, yaitu menyangkut kegiatan keseluruhan lembaga negara. Sedangkan dalam pengertian sempit, administrasi negara adalah kegiatan pemerintah (eksekutif) dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa dalam arti yang luas administrasi negara menyangkut kegiatan keseluruhan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam menyelenggarakan kegiatan kenegaraan, sedangkan dalam arti sempit administrasi negara menyangkut kegiatan penyelenggaraan pemerintahan oleh eksekutif (pemerintah), yang tentu saja di dalam proses penyelenggaraan pemerintahan tersebut melibatkan keseluruhan masyarakat dengan memperhitungkan kemampuan pendanaannya. Dengan memperhatikan batasan-batasan pengertian mengenai administrasi negara tersebut di atas, maka Soeharyo dan Effendi (2005) mengemukakan bahwa sistem penyelenggaraan pemerintahan negara sebenarnya merupakan sistem administrasi negara Indonesia dalam arti sempit. Selanjutnya dirumuskan bahwa: ”Sistem administrasi negara Indonesia dalam artian sempit atau sistem penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia adalah keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan (pouvoir executif/executive power) dengan memanfaatkan dan mendayagunakan kemampuan pemerintah dan segenap aparatur pemerintah dari semua peringkat pemerintahan beserta seluruh rakyat dari seluruh wilayah negara Indonesia, dan dengan memanfaatkan pula segenap dana dan daya yang tersedia secara nasional demi tercapainya tujuan dan tugas nasional/negara sebagaimana tersebut dalam UUD 1945”. Selanjutnya perlu dikemukakan bahwa yang dimaksud pemerintah adalah Presiden beserta para menterinya, sedangkan aparatur pemerintahan adalah instansi-instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah beserta pejabat/pegawai negerinya. Dengan kata lain aparatur pemerintah meliputi:
      1. Aparatur pemerintahan, yaitu Departemen, LPND, Dinas, Kanwil, dan sebagainya yang menjalankan fungsi pelayanan dan pengaturan/pengayoman dan tidak mempunyai motif mencari keuntungan.
      2. Aparatur perekonomian negara, yaitu perusahaan/BUMN dan perusahaan/BUMD, yang terutama harus menjalankan fungsi bisnis walaupun tidak semata-mata mencari keuntungan.

      Wawasan Kebangsaan Indonesia

      $
      0
      0
      Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
      Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
      Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
      Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”.
      Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
      Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan.

      Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
      “Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
      Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
      Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.
      Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).
      Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.

      Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
      Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.
      Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang dipelopori oleh Budi Utomo menjadi tonggak terjadinya proses Bhineka Tunggal Ika. Berdirinya Budi Utomo telah mendorong terjadinya gerakan-gerakan atau organisasi-organisasi yang sangat majemuk, baik di pandang dari tujuan maupun dasarnya.
      Dengan Sumpah Pemuda, gerakan Kebangkitan Nasional, khususnya kaum pemuda berusaha memadukan kebhinnekaan dengan ketunggalikaan. Kemajemukan, keanekaragaman seperti suku bangsa , adat istiadat, kebudayaan, bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap ada dan dihormati.
      Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi justru bahasa melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia.
      Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adat budaya yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan paham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa.
      Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang merupakan pangkal tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri khas bagi masing-masing bangsa.
      Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia. Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
      Wawasan kebangsaan Indonesia yang menjadi sumber perumusan kebijakan desentralisasi pemerintahan dan pembangunan dalam rangka pengembangan otonomi daerah harus dapat mencegah disintegrasi / pemecahan negara kesatuan, mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat, mencegah timbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat terwujud pemerintah pusat yang bersih dan akuntabel dan pemerintah daerah yang tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan daya saing yang sehat antar daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi, kokohnya kesatuan politik, berkembangnya kesatuan budaya yang memerlukan warga bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan, netralitas birokrasi pemerintahan yang berwawasan kebangsaan, sistem pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan berwawasan kebangsaan.
      Wawasan kebangsaan Indonesia memberi peran bagi bangsa Indonesia untuk proaktif mengantisipasi perkembangan lingkungan stratejik dengan memberi contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan nilai kemanusiaan yang beradab (Sumitro dalam Suhady dan Sinaga, 2006).
      Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.

      c) Makna Wawasan Kebangsaan
      Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
      (1). Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
      (2). Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
      (3). Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
      (4). Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-c) Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
      (1). Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
      (2). Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
      (3). Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
      (4). Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
      (5). NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

      d) Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
      Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
      (1). Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
      (2). Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
      (3). Cinta akan tanah air dan bangsa;
      (4). Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
      (5). Kesetiakawanan sosial;
      (6). Masyarakat adil-makmur.

      Sumber: Modul Diklat Prajabatan Kemenkeu Gol II

      Asal Mula Terjadinya Negara + Berdirinya Indonesia

      $
      0
      0
      Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Pada awalnya manusia membuat kelompok yang beranggotakan beberapa orang. Dalam kelompok tersebut dipilih pemimpin kelompok . Pemimpin kelompok ini lah yang kemudian membuat aturan-aturan yang disepakati anggota kemudian ditaati oleh semua anggota.
      Seiring bertambahnya jumlah anggota yang semakin banyak, semakin sulit untuk mengatur mereka dan menjaga mereka.. Untuk melindungi kepentingan seluruh anggota maka dibentuklah sebuah negara berdasarkan perjanjian. Begitulah gambaran sederhana pembentukan sebuah negara di masa lalu.

      Untuk pembahasan lebih lanjut, marilah kita meninjau teori-teori tentang terjadinya Negara.
      Terdapat dua pendekatan tentang terjadinya Negara, yaitu pendekatan faktual dan pendekatan teoritis.

      Asal Mula Terjadinnya Negara
      a) Pendekatan Faktual (Primer)
      Pendekatan faktual adalah melihat terjadinya suatu Negara berdasarkan kenyataan yang sebenarnya terjadi atau sudah menjadi pengalaman sejarah, seperti:
      (1). Occupatie: pendudukan suatu wilayah yang semula tidak bertuan oleh sekelompok manusia/ suatu bangsa yang kemudian mendirikan negara di wilayah tersebut. Contoh: Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan pada tahun 1847.
      (2). Separatie: Suatu wilayah yang semula merupakan bagian dari negara tertentu, kemudian memisahkan diri dari negara induknya dan menyatakan kemerdekaan. Contoh: Belgia pada tahun 1839 melepaskan diri dari Belanda, Bosnia dan Kroatia yang memisahkan diri dari Yugoslavia.
      (3). Fusi: beberapa negara melebur menjadi satu negara baru. Contoh: Jerman Barat dan Jerman Timur yang melebur menjadi Jerman.
      (4). Inovatie: Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah negara itu timbul negara(-negara) baru. Contoh: pada tahun 1832 Colombia pecah menjadi negara-negara baru, yaitu Venezuela dan Colombia Baru.
      (5). Cessie: penyerahan suatu daerah kepada negara lain. Contoh: Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman).
      (6). Accessie: bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala sungai (atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah yang dapat dihuni manusia sehingga suatu ketika telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara.
      (7). Anexatie: penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian suatu negara di wilayah itu setelah 30 tahun tanpa reaksi yang memadai dari penduduk setempat.
      (8). Proklamasi: pernyataan kemerdekaan yang dilakukan setelah keberhasilan merebut kembali wilayah yang dijajah bangsa/ negara asing. Contoh: Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

      b) Pendekatan Teoritis (Sekunder)
      Pendekatan teoritis yaitu pendekatan dengan melihat bagaimana asal mula terbentuknya negara melalui metode filosofis tanpa mencari bukti-bukti sejarah tentang hal tersebut, melainkan dengan dugaan-dugaan berdasarkan pemikiran logis, seperti:
      (1). Teori Kenyataan
      Bilamana pada suatu ketika unsur-unsur negara (wilayah, rakyat, pemerintah yang berdaulat) terpenuhi, maka pada saat itu pula negara itu menjadi suatu kenyataan.
      (2). Teori Ketuhanan
      Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya. Friederich Julius Stahl (1802-1861) menyatakan bahwa “Negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan karena perkembangan dari dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan”. Ciri negara yang menganut teori Ketuhanan dapat dilihat pada Konstitusi berbagai negara yang antara lain mencantumkan frasa: “Berkat rahmat Tuhan …” atau “By the grace of God”.
      (3). Teori Perjanjian Masyarakat
      Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi di manapun dan kapanpun. Tanpa peraturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buas, sebagaimana dilukiskan oleh Thomas Hobbes: “Homo homini lupus” dan “Bellum omnium contra omnes”. Teori Perjanjian Masyarakat diungkapkannya dalam buku Leviathan. Ketakutan akan kehidupan berciri “survival of the fittest” itulah yang menyadarkan manusia akan kebutuhannya: “Negara yang diperintah oleh seorang raja yang dapat menghapus rasa takut”.
      Penganut teori Perjanjian Masyarakat antara lain: Grotius (1583-1645), John Locke (1632-1704), Immanuel Kant (1724-1804), Thomas Hobbes (1588- 1679), J.J. Rousseau (1712-1778).
      (4). Teori Kekuasaan
      Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan kekuasaan. Orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara, karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa memaksakan kehendaknya terhadap orang lain sebagaimana dinyatakan oleh Kallikles dan Voltaire: “Raja yang pertama adalah prajurit yang berhasil”.
      (5). Teori Hukum Alam
      Para penganut teori hukum alam menganggap adanya hukum yang berlaku abadi dan universal (tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan tempat). Hukum alam bukan buatan negara, melainkan hukum yang berlaku menurut kehendak alam. Menurut penganut teori ini, bahwa Negara terbentuk melalui proses yang sederhana, yang dapat digambarkan sebagai berikut: Keluarga → Kelompok → Desa → Kota/Negara Penganut Teori Hukum Alam antara lain:
       Masa Purba: Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM)
       Masa Abad Pertengahan: Augustinus (354-430) dan Thomas Aquino (1226-1234)

       Masa Renaissance: para penganut teori Perjanjian Masyarakat (JJ. Rousseau, John Locke, Thomas Hobes, Grotius, dan Immanuel Kant). Dengan mengutip kata Grotius, Arief Budiman (2002), menyatakan bahwa negara terjadi karena suatu persetujuan, karena tanpa negara orang tak dapat menyelamatkan dirinya dengan cukup. Dari persetujuan itu lahirlah kekuasaan untuk memerintah. Kekuasaan tertinggi untul memerintah ini dinamakan kedaulatan. Kedaulatan itu dipegang oleh orang yang tidak tunduk pada kekuasaan orang lain, sehingga ia tidak dapat diganggu gugat oleh kemauan manusia. Negara adalah berdaulat.

      Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
      Terjadinya atau berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
      (1). Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia melewati suatu proses perjuangan yang panjang dalam pembentukan ide-ide dasar yang dicitacitakan sebagai suatu Negara yang merdeka dan berdaulat.
      (2). Proklamasi barulah “mengantarkan bangsa Indonesia” sampai ke depan pintu gerbang kemerdekaan, belum merdeka dalam pengertian yang hakiki karena masih banyak permasalahan bangsa yang harus dituntaskan.
      (3). Berdirinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar keinginan golongan yang kaya dan yang pandai (borjuis) atau golongan ekonomi lemah untuk menentang ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.
      (4). Unsur religius terbentuknya negara menunjukkan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Unsur inilah yang kemudian dituangkan dalam pokok pikiran keempat yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu bahwa Bangsa Indonesia mendasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa yang didasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
      (5). Keadaan bernegara yang kita cita-citakan bukanlah sekedar terbentuknya pemerintahan, wilayah dan bangsa, melainkan harus kita isi menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur sebagaimana tertuang di dalam Alinea ke II Pembukaan UUD 1945.
      Viewing all 178 articles
      Browse latest View live